Gubernur Jatim harapkan pembukaan PCTC tingkatkan produktivitas kakao
8 Oktober 2020 01:31 WIB
Dokumentasi - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menyampaikan sambutan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya beberapa waktu lalu. (ANTARA/Humas Pemprov Jatim/FA)
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap dibukanya pusat penelitian tanaman kakao berskala global, Pasuruan Cocoa Technical Center (PCTC) di Pasuruan, dapat mendorong peningkatan produktivitas kakao oleh petani.
"Ini sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi dan kesejahteraan Jatim melalui pendampingan," ujarnya di sela-sela pembukaan PCTC secara virtual dari Surabaya, Rabu.
Dia menjelaskan, di Jatim terdapat sejumlah sentra tanaman kakao dengan memberdayakan masyarakat sekitarnya, di antaranya seperti di perkampungan cokelat di Blitar, Madiun, Jember serta Mojokerto.
Khofifah juga mengatakan kendati Jatim sangat cocok ditanami kakao, tetapi diakuinya produktivitas masih rendah.
Produktivitas tanaman kakao dalam negeri saat ini, kata dia, hanya sekitar 0,8 ton per hektare.
"Untuk itu, keberadaan PCTC diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani kakao Jatim dengan teknologi inovasi yang dimiliki," ucap mantan Menteri Sosial tersebut.
Masuknya investasi PCTC ke Jatim, lanjut dia, sejalan dengan program yang sedang digencarkan Pemprov Jatim yakni tanam, petik, olah, kemas dan jual dari sektor pertanian atau perkebunan.
"Visi misi PCTC sejalan dengan program yang kami bangun sehingga bisa jadi kesatuan. Kami sangat bahagia sekali Mondelez mengambil keputusan untuk membuat PCTC di sini, karena ini bagian dari penguatan kami," katanya.
Baca juga: Dua kementerian dukung pusat penelitian kakao berskala global
Baca juga: Menggairahkan lagi budi daya kakao rakyat
Executive Vice President dan President Asia, Middle East and Africa Mondelez International, Maurizio Brusadelli mengatakan kakao merupakan bahan utama cokelat yang permintaannya terus meningkat.
'Mondelez International bertekad untuk dapat memenuhi permintaan konsumen dengan cara tepat, yaitu dengan berkontribusi menciptakan sektor kakao yang berkelanjutan," katanya.
Pembukaan pusat penelitian tanaman kakao berskala global PCTC dibuka oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita secara virtual.
Pusat penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan mengembangkan praktik pertanian kakao yang efektif, inovatif serta ramah lingkungan, sehingga dapat menghasilkan panen dengan hasil lebih tinggi, berkualitas lebih baik, dan dapat diterapkan oleh petani.
"Ini sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi dan kesejahteraan Jatim melalui pendampingan," ujarnya di sela-sela pembukaan PCTC secara virtual dari Surabaya, Rabu.
Dia menjelaskan, di Jatim terdapat sejumlah sentra tanaman kakao dengan memberdayakan masyarakat sekitarnya, di antaranya seperti di perkampungan cokelat di Blitar, Madiun, Jember serta Mojokerto.
Khofifah juga mengatakan kendati Jatim sangat cocok ditanami kakao, tetapi diakuinya produktivitas masih rendah.
Produktivitas tanaman kakao dalam negeri saat ini, kata dia, hanya sekitar 0,8 ton per hektare.
"Untuk itu, keberadaan PCTC diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani kakao Jatim dengan teknologi inovasi yang dimiliki," ucap mantan Menteri Sosial tersebut.
Masuknya investasi PCTC ke Jatim, lanjut dia, sejalan dengan program yang sedang digencarkan Pemprov Jatim yakni tanam, petik, olah, kemas dan jual dari sektor pertanian atau perkebunan.
"Visi misi PCTC sejalan dengan program yang kami bangun sehingga bisa jadi kesatuan. Kami sangat bahagia sekali Mondelez mengambil keputusan untuk membuat PCTC di sini, karena ini bagian dari penguatan kami," katanya.
Baca juga: Dua kementerian dukung pusat penelitian kakao berskala global
Baca juga: Menggairahkan lagi budi daya kakao rakyat
Executive Vice President dan President Asia, Middle East and Africa Mondelez International, Maurizio Brusadelli mengatakan kakao merupakan bahan utama cokelat yang permintaannya terus meningkat.
'Mondelez International bertekad untuk dapat memenuhi permintaan konsumen dengan cara tepat, yaitu dengan berkontribusi menciptakan sektor kakao yang berkelanjutan," katanya.
Pembukaan pusat penelitian tanaman kakao berskala global PCTC dibuka oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita secara virtual.
Pusat penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan mengembangkan praktik pertanian kakao yang efektif, inovatif serta ramah lingkungan, sehingga dapat menghasilkan panen dengan hasil lebih tinggi, berkualitas lebih baik, dan dapat diterapkan oleh petani.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020
Tags: