Jakarta (ANTARA) - Dua pendemo yang akan berunjuk rasa di Gedung DPR RI terindikasi positif COVID-19 dari tes usap antigen di Pos Polisi Cengkareng Jakarta Barat, Rabu.

Temuan tersebut berdasarkan hasil tes usap pada 89 pemuda yang terjaring dari kawasan Slipi, Cengkareng, dan Kalideres, Jakarta Barat.

Baca juga: Kemenhub kerahkan 50 bus PPD pulangkan pendemo

"Hasil Swab dua dari 89 remaja yang diamankan terindikasi positif COVID-19," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Audie Latuheru di Jakarta, Rabu.

Audie mengatakan didampingi oleh Dandim 0503 JB Kolonel Inf Dadang Ismail Marzuki mengatakan, mereka diamankan, lantaran datang dengan bergerombol dan menjadi risiko besar tertular.

Baca juga: Di depan Gedung DPR, buruh minta BBM tak naik

"Sekarang ini akan menimbulkan klaster baru. Oleh karena itu kami melakukan tes usap kepada para remaja yang terjaring dan akan berisiko menularkan kepada remaja lainnya dan juga keluarga mereka," ujar Audie melanjutkan.

Adanya pendemo juga menjadi risiko besar anggota kepolisian yang melakukan pengamanan kepada mereka, karena mudah berkontak fisik.

Baca juga: Polisi periksa tiga pendemo di DPR

Dari hasil tersebut maka langkah kepolisian selanjutnya adalah dengan memanggil Gugus Tugas penanganan COVID-19 untuk segera melakukan karantina terhadap para pengunjuk rasa yang positif tersebut.

Pihaknya juga melakukan interogasi terhadap para remaja yang diamankan, karena ingin ikut demo ke Gedung DPR.

"Petugas kami di lapangan saat melakukan penggeledahan ditemukan beberapa senjata tajam. Jadi ada indikasi mereka tidak berdemo, melainkan akan berbuat onar atau perusakan dan saat ini sedang dilakukan penyidikan oleh anggota kami," ujar Audie.