Surabaya (ANTARA) - Menteri Sosial Juliari P Batubara menyaksikan pencairan Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap VII dan distribusi Bantuan Sosial Beras (BSB) di Kota Surabaya, Rabu.

"Kami di sini untuk memastikan bahwa negara hadir di tengah pandemi sekarang ini," ujar Juliari di sela penyaluran BST di Kantor Pos Besar Surabaya.

Pada kesempatan tersebut, Mensos yang didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Direktur Utama PT Pos Faizal R Djoemadi menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo, khususnya kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Baca juga: Bantuan sosial tunai di Jatim capai 99,2 persen

BST merupakan bantuan sosial dari Kemensos yang diluncurkan khusus untuk masyarakat terdampak pandemi COVID-19 yang tujuannya untuk mengurangi beban dan meningkat daya beli masyarakat.

Dengan bantuan ini, kata dia, diharapkan dapat meringankan beban hidup bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau dirumahkan karena tempat kerjanya tidak beroperasi.

Selain BST, BSB, dan bansos lain dari Kemensos, pemerintah juga meluncurkan berbagai jenis bansos, seperti BLT Dana Desa, Kartu Pra Kerja.

Baca juga: Kemensos serahkan bantuan kepada anak penyintas disabilitas ganda

"Dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota juga menyiapkan bansos. Bapak Presiden berharap dengan berbagai bantuan tersebut dapat membantu masyarakat," ucapnya.

Juliari mengatakan sejak Juli 2020, BST sudah memasuki gelombang II yang indeksnya ditetapkan sebesar Rp300 ribu/KPM/bulan selama enam bulan, atau sampai Desember 2020.

"Ini merupakan tambahan karena pada gelombang I sudah pernah disalurkan. Penambahan periode penyaluran pada gelombang II ini didasarkan pada pertimbangan, bahwa dampak pandemi masih dirasakan masyarakat, " katanya.

Baca juga: Mensos komitmen perkuat transparansi dan akuntabilitas anggaran

Sementara itu, sasaran penerima BST di Kota Surabaya sebanyak 225.255 KPM dengan nilai total Rp67.576.500.000 (Rp67,58 miliar).

Penerima BST di Jatim untuk penyaluran sampai Oktober 2020 sebanyak 1.407.701 KPM dengan nilai Rp422.310.300.000 (Rp422,31 miliar) yang penyalurannya dilakukan baik melalui PT Pos maupun Bank Himbara.

Selanjutnya, alokasi beras yang disalurkan di Jatim sebanyak 77.826.825 kilogram untuk 1.729.485 KPM PKH.

Baca juga: Mensos berharap realokasi anggaran program PEN lebih fleksibel

Realisasi penyaluran beras dari gudang Bulog saat ini mencapai 47 persen atau 36.959.295 kilogram dan berdasarkan data transporter, bansos beras yang sudah didistribusikan ke KPM PKH mencapai 29.902.290 kilogram atau 80,91 persen.

Di sisi lain, selepas dari Kantor Pos Pusat Surabaya, Mensos Juliari dan rombongan menuju Kantor Kecamatan Gayungan dalam rangka peluncuran BSB.

BSB merupakan bansos terbaru dari Kemensos yang diluncurkan pada September dengan target atau penerima 9 juta KPM PKH dan besarnya sebesar 15 kilogram/KPM/bulan selama tiga bulan.

Baca juga: Mensos minta kajian beras bansos dorong penurunan kekerdilan