Denpasar (ANTARA News) - Mantan elit PDIP Permadi yang juga dikenal sebagai paranormal, memprediksikan kasus Century yang masih terus bergulir, dapat melahirkan "goro-goro sosial" sebagai akibat kian menajamnya konflik antara pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan sebagian kelompok anggota DPR.

"Potensi munculnya `goro-goro sosial` itu perlu diwaspadi oleh berbagai pihak," katanya saat mengunjungi kediaman I Wayan Sukaja, calon Bupati Tabanan yang diusung Partai Golkar di Banjar Dajan Puri, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, Senin (8/3) malam.

Menurut tokoh yang telah menjadi politisi Partai Gerindra itu, hasil rekomendasi DPR terkait kasus Century tersebut hendaknya dijadikan perhatian serius semua pihak, terlebih pemerintah.

Dijelaskan bahwa kasus Century sebenarnya menggambarkan memuncaknya konflik antara pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan sebagian wakil rakyat. "Bisa dibilang sekarang ini konflik antara pemerintahan SBY dengan DPR mencapai puncaknya," ucapnya.

Permadi yang langsung bertolak ke rumah politisi senior PDIP Tabanan, I Made Sudana di Banjar Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, berorasi soal kondisi politik tanah air dan perjuangan marhaenisme.

"Kasus Century itu saya nilai turut menyengsarakan rakyat. Bayangkan, nasib uang triliunan rupiah itu hingga kini semakin tidak jelas. Apa bisa diselamatkan atau tidak," ujarnya menandaskan di hadapan ribuan kader PDIP.

Permadi mengharapkan kasus Century bisa segera dituntaskan, sehingga dapat mendukung upaya memberi rasa keadilan masyarakat dan memulihkan kepercayaan publik kepada pemerintah.

Ia juga mengingatkan, dalam kondisi seperti sekarang ini para elite hendaknya kembali pada ajaran-ajaran Bung Karno, yakni marhaenisme yang berpihak pada rakyat.

"Ajaran marhaenisme sampai sekarang tetap relevan. Untuk itu harus dibangkitkan kembali guna memperbaiki kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia," ujarnya.(T007/A024)