Jakarta (ANTARA News) - Operator telekomunikasi PT Indosat Tbk (Indosat) pada tahun buku 2009 mencatat pendapatan usaha sebesar Rp18,39 triliun, turun 1,4 persen dibanding 2008 sebesar Rp18,66 triliun.

Keterangan pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin malam, juga mencatat laba bersih 2009 anjlok 20,2 persen dari Rp1,88 triliun menjadi Rp1,49 triliun.

Secara keseluruhan anak perusahaan Qatar Telecom ini pada tahun buku 2009 mencatat kinerja keuangan yang lebih suram dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Berbeda dengan kompetitor lainnnya, --PT Telkomsel dan PT XL Axiata Tbk (XL)-- Indosat pada tahun lalu mengalami pertumbuhan negatif.

Pos laba bersih sebelum bunga pajak, depresiasi dan amortisasi (Earning Before Income Tax, Depreciation and Amortization/EBITDA) 2009 sebesar Rp8,77 triliun, turun 5,6 persen ketimbang periode 2008 Rp9,29 triliun.

Hal ini mengakibatkan margin EBITDA2009 hanya sekitar 47,7 persen atau turun 2,1 persen dibanding 49,8 persen pada 2008.

Penurunan juga terjadi pada jumlah pelanggan seluler sebesar 9,3 persen dari 36,5 juta pada 2008 menjadi 33,1 juta pelanggan 2009.

Meski mencatat penurunan sejumlah pos keuangan penting, namun manajemen masih mengklaim bahwa terjadi peningkatan pada parameter tertentu.

"Kuartal IV 2009, masih lebih tinggi dibanding kuartal III sebelumnya. Ini menunjukkan ada perbaikan," kata Harry mengelak.

Menurut catatan, operator lainnya XL pada 2009 membukukan laba sebesar Rp1,7 triliun, naik dibanding 2008 yang mengalami kerugian Rp15,109 miliar.

Pendapatan laba XL dipicu peningkatan pendapatan usaha sebesar 14 persen menjadi Rp13,9 triliun sepanjang 2009.

Ebitda XL juga melonjak 21 persen menjadi Rp6,2 triliun, dibanding 2008.

Khusus tahun 2010, XL menargetkan pertumbuhan pendapatan 15 persen atau di atas rata-rata industri dengan EBITDA margin sekitar 45 persen.

Saat ini pasar seluler di tanah air dikuasai Telkomsel dengan 82 juta pelanggan, disusul Indosat 33,1 juta pelanggan, dan XL 31,4 juta pelanggan. (R017/K004)