Singapura (ANTARA News) - Harga minyak menembus 82 dolar AS per barel di perdagangan Asia Senin, melanjutkan kenaikan pada pekan lalu karena laporan lapangan pekerjaan AS yang lebih baik dari yang diperkirakan, kata analis.

Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman April, bertambah 47 sen menjadi 81,97 dolar per barel. Harga sempat menyentuh tertinggi pada tengah hari yakni 82,04 dolar per barel sebelum turun.

Minyak mentah London "Brent North Sea" untuk April naik 47 sen menjadi 80,36 dolar per barel.

"Tingkat pengangguran pada Jumat lalu di AS positif, sehingga pasar optimistis dan investor lebih berkeinginan untuk mengambil risiko," kata Tetsu Emori, "fund manager" pada manajemen aset Astmax di Tokyo.

Ia menambahkan bahwa pasar kemungkinan akan menyaksikan tren naik harga minyak dalam jangka pendek, didukung oleh sentimen investor tentang permintaan energi yang disebabkan oleh makin tumbuhnya pemulihan ekonomi AS.

Departemen Buruh AS melaporkan Jumat perekonomian terbesar di dunia itu menciptakan lapangan kerja lebih sedikit dari yang diperkirakan pada Februari dan tingkat pengangguran bertahan pada 9,7 persen meski terjadi badai musim dingin, yang menunjukkan prospek yang lebih terang.

Kebanyakan ekonom memperkirakan tingkat pengangguran akan meningkat jadi 9,8 persen dari 9,7 persen pada Januari.

Amerika Serikat merupakan negara konsumen energi terbesar di dunia dan permintaan yang meningkat di negara itu cenderung akan mendorong harga menjadi lebih tinggi.
(A023/B010)