Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin pagi, menguat di bawah angka Rp9.250 per dolar AS karena pelaku melakukan aksi beli terhadap mata uang Indonesia setelah keputusan sidang Paripurna DPR memberikan kepastian bahwa dana talangan Bank Century bermasalah.

Keputusan DPR itu menunjukkan bahwa masalah Bank Century harus dibawa ke ranah hukum untuk membuktikan apakah ada yang salah atau tidak, kata pengamat pasar uang, Edwin Sinaga di Jakarta, Senin.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar menjadi Rp9.230-Rp9.240 per dolar dibanding penutupan akhir pekan lalu pada Rp9.260-Rp9.270 atau naik 30 poin.

Menurut Edwin Sinaga yang juga Dirut PT Finan Corpindo Nusa, rupiah kemungkinan akan kembali menguat hingga berada di level Rp9.200 per dolar karena sentimen positif cukup besar.

Masuknya arus dana asing melalui Surat Utang Negara (SUN) dalam beberapa hari ini cukup besar, karena pelaku asing optimis situasi politik di dalam negeri akan semakin membaik, meski masih ada aksi demo, ucapnya.

Aksi demo yang terjadi dalam beberapa hari, lanjut dia, menunjukkan masyarakat makin kritis apa yang terjadi di dalam pemerintahan.

Edwin Sinaga mengatakan, rupiah pada sore nanti diperkirakan akan kembali membaik karena faktor eksternal juga ikut mendukungnya seperti pasar regional yang terus membaik.

Apabila rupiah terus menguat hingga mencapai di level Rp9.200 per dolar, maka posisinya masih berada dalam target yang ditetapkan pemerintah dalam APBN yang berkisar Rp9.200 sampai Rp9.400 per dolar.
(CS/B010)