Jakarta (ANTARA) - UMKM binaan PT Pertamina (Persero), Bali Honey, menginisiasi Honey Global Project, suatu gerakan untuk membuat produk madu dalam negeri bisa bersaing di pasar internasional atau go international.
Pemilik usaha Bali Honey, Ismail Marzuki dalam rilis PT Pertamina di Jakarta, Selasa, menjelaskan untuk membuat produk madu dalam negeri bisa go international, pihaknya harus menggandeng petani madu dari beberapa negara.
”Kebetulan punya teman sesama petani madu di Australia, Eropa, Amerika, dan negara Asean juga. Kita inisiasi untuk buat gerakan ini,” katanya.
Kesepakatan yang telah dibuat, lanjut Ismail, oleh peserta project adalah dengan membuat sebuah toko madu. Isinya, merupakan hasil madu murni ataupun olahan dari berbagai dunia, termasuk Indonesia. Dengan begitu, cita rasa dan khasanah madu asal Indonesia akan dapat dirasakan oleh masyarakat macanegara.
”Kami yakin mereka (orang asing) akan suka dengan madu kita,” tegasnya.
Tidak hanya seputar jual-beli madu, komitmen yang telah disepakati dalam project global itu adalah tentang kelestarian madu asli. Yakni dengan mengembangkan dan melestarikan madu alami yang berasal dari berbagai bunga asli Indonesia. Dengan begitu cita rasa khas madu tersebut hanya mampu ditemui di Indonesia.
“Salah satu contohnya madu dari bunga pohon randu. Pohon ini menghasilkan kapuk untuk bantal atau kasur. Tapi, karena banyak yang pindah menggunakan spring bed, pohon ini sudah dianggap tidak berguna. Karena kayunya juga tidak keras. Akhirnya ditebang. Padahal madu yang dihasilkan dari nektar bunganya sangat enak,” papar Ismail.
Untuk itulah, Honey Global Project akan membuat sebuah gerakan global antar petani madu binaan agar madu alami bisa lestari. Dengan begitu, mampu menghasilkan produk madu alami yang berdaya saing global. Selain itu juga memberdayakan para petani madu agar dapat sejahtera dan lebih berdikari.
Ismail menjadi mitra binaan Pertamina sejak tahun 2020. Namun, sejumlah manfaat sudah dirasakan hingga kini. Mulai dari peningkatan produksi hingga jaringan yang lebih kuat dalam memasarkan produk. Potensi usahanya pun masih bisa berkembang secara pesat.
Omzet bulanan yang diperolehnya rata-rata mencapai Rp150 juta. Sedangkan pada bulan-bulan tertentu di mana hasil panennya melimpah, usahanya mampu mengantongi penghasilan hingga lebih dari Rp200 juta per bulan.
”Jika cuaca sedang bagus dan tidak musim hujan, hasil panen bisa banyak dan kualitas juga bagus,” tuturnya.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menambahkan Pertamina mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh UMKM Bali Honey. Menurutnya, usaha tersebut turut mendongkrak upaya menggunakan produk asli Indonesia menjadi Go Global. Sehingga turut membantu upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional dampak pandemi COVID-19.
Baca juga: Petani madu hutan banjir pesanan di masa pandemi
Baca juga: UMKM binaan Pertamina tembus omset Rp500 juta
Baca juga: UMKM binaan Pertamina raih transaksi hingga Rp7 miliar di TEI 2019
UMKM binaan Pertamina angkat produk madu bersaing di pasar global
6 Oktober 2020 19:50 WIB
Peternakan lebah madu UMKM binaan PT Pertamina, Bali Honey. ANTARA/HO-Pertamina.
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: