"Jika dulu setiap hari ada penambahan kasus baru, saat ini tidak lagi. Bahkan, kesembuhan terus meningkat termasuk angka kematian yang bida ditekan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi, Selasa.
Baca juga: Tim Kemenkes bantu Banjarmasin percepat penanganan COVID-19
Baca juga: Banjarmasin wajibkan warga dari Jakarta tes usap COVID-19
Dia mengungkapkan tingkat kesembuhan sekarang cukup tinggi, yakni mencapai 5-10 orang per hari, bahkan pernah satu hari ada 20 pasien COVID-19 sembuh. Sedangkan kasus kematian yang berada di angka 4,6 persen masih sedikit di atas rata-rata nasional, yaitu 4,2 persen.
Meski demikian, Machli optimistis berbekal kesadaran masyarakat mematuhi protokol kesehatan yang terus membaik, munculnya kasus baru dapat ditekan dan pada akhirnya kematian juga menurun.
"Tim gabungan TNI-Polri, Satpol PP dan Dinas Perhubungan terus membantu dalam edukasi protokol kesehatan. Saat ini tingkat kesadaran masyarakat menggunakan masker sangat bagus," tuturnya.
Upaya lain yang dilakukan Satuan Tugas Kota Banjarmasin dalam penanganan COVID-19, mendorong semua pasien tanpa gejala atau gejala ringan dapat menjalani perawatan di rumah karantina yang disediakan pemerintah daerah.
Ada sekitar 12 orang yang masih isolasi mandiri di rumah. Ini semua kami dorong secara sukarela pindah ke tempat karantina di Jalan Perdagangan Banjarmasin Utara guna menjamin proses penyembuhan dan tidak menularkan kepada orang lain," kata Machli.
Saat ini masih ada delapan orang di rumah karantina dari kapasitas 72 tempat tidur.
Baca juga: Banjarmasin mulai periksa sendiri sampel usap tes COVID-19
Sedangkan untuk zona merah tersisa satu kelurahan, yaitu Seberang Mesjid dengan total kasus keseluruhan 26 orang. Namun, kini tinggal dua orang masih menjalani isolasi mandiri. "Jika dua orang ini sembuh, Kelurahan Seberang Mesjid tidak zona merah lagi," ucapnya.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kalimantan Selatan per tanggal 5 Oktober 2020, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di provinsi itu mencapai 10.662 orang dengan 432 kematian dan sembuh 9.180 orang atau 86,10 persen.
Kota Banjarmasin sebagai ibu kota provinsi dengan kasus tertinggi, yaitu 3.335 kasus, 2.734 diantaranya sudah sembuh dan 443 masih dirawat serta 158 meninggal.