Jambi (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga yang tinggal di dataran rendah waspada banjir menyusul sebagian wilayah di Provinsi Jambi sudah memasuki awal musim hujan.

"Secara umum awal musim hujan di Jambi terjadi pada September dasarian ke III hingga Oktober dasarian ke II," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun BMKG Sultan Thaha Jambi Kurnianingsih di Jambi, Selasa.

Menurut analisis BMKG, pada tahun 2020 ini fenomena alam yang akan terjadi yakni lanina lemah. Berbeda dengan tahun sebelumnya, fenomena alam yang terjadi yakni elnino.

Baca juga: Gempa guncang Merangin, BMKG imbau warga tetap tenang

Kurnianingsih menjelaskan terdapat perbedaan antara fenomena alam lanina rendah dan elnino. Fenomena alam elnino menyebabkan terjadinya kekeringan. Sementara lanina rendah terjadi kelebihan uap air yang menyebabkan intensitas hujan lebih tinggi.

Dengan kondisi yang demikian, harus di waspadai dampak yang di timbulkan oleh intensitas hujan yang cukup tinggi tersebut.

"Intensitas hujan yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya banjir dan rawan longsor," kata Kurnianingsih.

Baca juga: BMKG gelar latihan mitigasi hadapi tsunami "IOWave 2020"

Baca juga: BMKG:Boleh dirikan bangunan di pantai rawan bencana asal penuhi syarat


BMKG mengimbau masyarakat selalu memperhatikan prakiraan cuaca yang dirilis oleh BMKG. Terutama pada puncak musim hujan yang diperkirakan akan terjadi pada November dan Desember 2020.

Selain itu, masyarakat diimbau menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan yang menyebabkan saluran drainase dan selokan tertutup. Serta memperbaiki lingkungan yang rusak, terutama pada daerah daerah dataran rendah.

"Musim hujan diprediksi akan terjadi hingga April 2021," kata Kurnianingsih.

Baca juga: BMKG prediksi puncak musim hujan Januari-Februari 2021 di Pulau Jawa

Baca juga: Ketua MPR dorong BMKG-BNPB usulkan anggaran alat deteksi tsunami