Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin (5/10/2020), menghentikan kerugian selama empat hari berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt terangkat 1,10 persen atau 139,27 poin, menjadi menetap di 12.828,31 poin.
Indeks DAX 30 tergerus 0,33 persen atau 41,73 poin menjadi 12.689,04 poin pada Jumat (2/10/2020), setelah menyusut 0,23 persen atau 29,96 poin menjadi 12.730,77 poin pada Kamis (1/10/2020), dan turun dua hari beruntun sebelumnya masing-masing 0,51 persen dan 0,35 persen.
Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks DAX 30, tercatat 24 saham berhasil mengantongi keuntungan dan enam saham lainnya mengalami kerugian.
Perusahaan kimia dan farmasi multinasional Bayer membukukan keuntungan paling besar (top gainer) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya melonjak 4,08 persen.
Disusul oleh saham perusahaan produsen otomotif terkemuka Jerman BMW dan perusahaan reasuransi Jerman Munich Re, yang masing-masing terangkat 2,68 persen dan 2,64 persen.
Di sisi lain, RWE, kelompok perusahaan penyedia dan pemasok energi listrik Jerman menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya merosot 1,46 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan pembuat pakaian dan peralatan olahraga Adidas serta perusahaan perawatan pribadi Beiersdorf, yang masing-masing turun 1,23 persen dan 0,47 persen.
Bayer adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari dengan nilai transaksi mencapai 253,10 juta euro (297,85 juta dolar AS).
Baca juga: Saham Jerman turun hari keempat, indeks DAX 30 tergerus 0,33 perse
Baca juga: Saham Jerman turun hari ketiga, indeks DAX 30 tergelincir 0,23 persen
Baca juga: Saham Jerman terpangkas lagi dengan indeks DAX 30 tergerus 0,51 persen
Saham Jerman hentikan kerugian, indeks DAX 30 terangkat 1,10 persen
6 Oktober 2020 05:36 WIB
Bursa Saham Frankfurt, Jerman (Reuters)
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: