Presiden Jokowi tekankan pentingnya penyediaan rumah layak huni
5 Oktober 2020 19:39 WIB
Presiden Joko Widodo memberi hormat ketika memimpin upacara HUT ke-75 TNI di Istana Negara Jakarta, Senin (5/10/2020). ANTARA FOTO/HO-Biro Pers Setpres/Kris/wpa/hp.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat seiring peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020.
Presiden Jokowi yang memberikan sambutan secara virtual pada acara Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 yang digelar di Kota Surabaya, Senin, menekankan bahwa rumah layak adalah kebutuhan dasar semua orang di seluruh dunia yang akan memperkuat keluarga, sebagai pilar utama kekuatan bangsa, sekaligus berperan sebagai benteng pertahanan pertama melawan berbagai risiko kesehatan termasuk pandemi COVID-19.
"Pemerintah berupaya keras agar setiap warga negara dapat menempati rumah layak huni. Sejak tahun 2015 telah dilaksanakan program Satu Juta Rumah. Target pembangunan satu juta unit rumah per tahun sudah berhasil dilampaui pada tahun 2018 dengan fokus pada masyarakat berpenghasilan rendah," kata Presiden Jokowi.
Peringatan Global Hari Habitat Dunia tahun ini mengangkat tema "Housing for All: A Better Urban Future" yang dinilai oleh Presiden sebagai tema yang sangat relevan untuk seluruh dunia.
Baca juga: Peringatan Hari Habitat Dunia di Surabaya usung tema pemukiman
Hingga saat ini pemerintah Indonesia juga terus berusaha mengembangkan inovasi pembiayaan untuk meningkatkan akses rumah bagi masyarakat dalam fokus kelompok tersebut, antara lain dengan Undang-Undang Tabungan Perumahan rakyat (Tapera) yang memberikan jaminan ketersediaan sumber dana jangka panjang dan berkelanjutan.
Presiden Jokowi memberikan perhatian serius pada peningkatan kualitas kampung kumuh yang ada di sejumlah wilayah di Indonesia.
Program Perbaikan Kampung dan Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) dilaksanakan dengan menitikberatkan pada kolaborasi antara pemerintah, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat dalam menyediakan pelayanan dasar seperti air bersih dan sanitasi yang layak.
"Pandemi COVID-19 juga menjadi momentum pembelajaran dan refleksi untuk merancang kebijakan perencanaan dan pengelolaan perkotaan yang inklusif dan berkeadilan, meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi bencana alam maupun bencana nonalam, termasuk ketangguhan terhadap wabah penyakit," ucap Presiden Jokowi.
Baca juga: Pemerintah bantu nelayan miliki rumah layak huni
Presiden Jokowi berharap agar para delegasi dari seluruh negara dapat saling berbagi gagasan, bertukar pengetahuan, keahlian, dan pengalaman, serta menjalin kerja sama dan memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan ketangguhan kota menghadapi pandemi dan juga bencana lainnya.
Ia mengapresiasi Kota Surabaya yang dipercaya sebagai tuan rumah bagi acara Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020
Presiden menyampaikan selamat datang kepada seluruh delegasi yang menghadiri acara yang digelar dengan sangat terbatas dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
"Kita bertemu di Kota Surabaya ini untuk meyakinkan kepada dunia bahwa Agenda Baru Perkotaan, New Urban Agenda, tahun 2036 tidak bisa ditunda-tunda lagi. Saat ini 55 persen penduduk dunia tinggal di perkotaan. Di tahun 2050 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 68 persen. Laju peningkatan tertinggi terjadi di Benua Asia dan Afrika," kata Presiden Jokowi.
Indonesia pada 2030 diprediksi akan memiliki jumlah penduduk hampir 300 juta jiwa di mana 63,4 persen di antaranya tinggal di perkotaan. Karena itulah, menurut Presiden, persoalan penataan perkotaan dan agenda baru perkotaan menjadi sangat penting.
Baca juga: Jokowi ingatkan pentingnya agenda baru perkotaan di Hari Habitat Dunia
Presiden Jokowi yang memberikan sambutan secara virtual pada acara Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 yang digelar di Kota Surabaya, Senin, menekankan bahwa rumah layak adalah kebutuhan dasar semua orang di seluruh dunia yang akan memperkuat keluarga, sebagai pilar utama kekuatan bangsa, sekaligus berperan sebagai benteng pertahanan pertama melawan berbagai risiko kesehatan termasuk pandemi COVID-19.
"Pemerintah berupaya keras agar setiap warga negara dapat menempati rumah layak huni. Sejak tahun 2015 telah dilaksanakan program Satu Juta Rumah. Target pembangunan satu juta unit rumah per tahun sudah berhasil dilampaui pada tahun 2018 dengan fokus pada masyarakat berpenghasilan rendah," kata Presiden Jokowi.
Peringatan Global Hari Habitat Dunia tahun ini mengangkat tema "Housing for All: A Better Urban Future" yang dinilai oleh Presiden sebagai tema yang sangat relevan untuk seluruh dunia.
Baca juga: Peringatan Hari Habitat Dunia di Surabaya usung tema pemukiman
Hingga saat ini pemerintah Indonesia juga terus berusaha mengembangkan inovasi pembiayaan untuk meningkatkan akses rumah bagi masyarakat dalam fokus kelompok tersebut, antara lain dengan Undang-Undang Tabungan Perumahan rakyat (Tapera) yang memberikan jaminan ketersediaan sumber dana jangka panjang dan berkelanjutan.
Presiden Jokowi memberikan perhatian serius pada peningkatan kualitas kampung kumuh yang ada di sejumlah wilayah di Indonesia.
Program Perbaikan Kampung dan Program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) dilaksanakan dengan menitikberatkan pada kolaborasi antara pemerintah, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat dalam menyediakan pelayanan dasar seperti air bersih dan sanitasi yang layak.
"Pandemi COVID-19 juga menjadi momentum pembelajaran dan refleksi untuk merancang kebijakan perencanaan dan pengelolaan perkotaan yang inklusif dan berkeadilan, meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi bencana alam maupun bencana nonalam, termasuk ketangguhan terhadap wabah penyakit," ucap Presiden Jokowi.
Baca juga: Pemerintah bantu nelayan miliki rumah layak huni
Presiden Jokowi berharap agar para delegasi dari seluruh negara dapat saling berbagi gagasan, bertukar pengetahuan, keahlian, dan pengalaman, serta menjalin kerja sama dan memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan ketangguhan kota menghadapi pandemi dan juga bencana lainnya.
Ia mengapresiasi Kota Surabaya yang dipercaya sebagai tuan rumah bagi acara Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020
Presiden menyampaikan selamat datang kepada seluruh delegasi yang menghadiri acara yang digelar dengan sangat terbatas dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
"Kita bertemu di Kota Surabaya ini untuk meyakinkan kepada dunia bahwa Agenda Baru Perkotaan, New Urban Agenda, tahun 2036 tidak bisa ditunda-tunda lagi. Saat ini 55 persen penduduk dunia tinggal di perkotaan. Di tahun 2050 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 68 persen. Laju peningkatan tertinggi terjadi di Benua Asia dan Afrika," kata Presiden Jokowi.
Indonesia pada 2030 diprediksi akan memiliki jumlah penduduk hampir 300 juta jiwa di mana 63,4 persen di antaranya tinggal di perkotaan. Karena itulah, menurut Presiden, persoalan penataan perkotaan dan agenda baru perkotaan menjadi sangat penting.
Baca juga: Jokowi ingatkan pentingnya agenda baru perkotaan di Hari Habitat Dunia
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: