Coca-cola kembangkan atap panel surya terbesar di Asia Tenggara
5 Oktober 2020 18:15 WIB
Pekerja mengecek panel surya di atas gedung, di Jakarta. Pemerintah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi dan dengan kebijakan ini diharapkan target 23 persen bauran energi di Indonesia bisa tercapai. (ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.)
Jakarta (ANTARA) - Coca-Cola Amatil Indonesia mengembangkan penggunaan energi bersih dengan memiliki atap panel surya terbesar seluas 72.000 hektar dalam fasilitas produksi di Asia Tenggara.
Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia dan PNG, Kadir Gunduz, dalam informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Senin menjelaskan panel ini dapat menghasilkan 9,6 juta kWh listrik per tahun, jumlah yang dibutuhkan untuk dapat mengurangi emisi karbon sebesar 8,9 juta kilogram per tahun.
Ia mengatakan Keberlanjutan (Sustainability) merupakan bagian inti model bisnis perusahaannya, dimulai dari cara mendapatkan bahan baku dan produk manufaktur, hingga ke cara perusahaan tersebut berkomunikasi sebagai brand dan dalam mengelola karyawannya.
“Kami telah menetapkan target penggunaan energi terbarukan dan rendah karbon, serta intesitas emisi. Instalasi atap panel surya ini merupakan salah satu bentuk investasi terbaru kami,” kata
Gunduz.
Lebih lanjut, Gunduz menyampaikan Inisiatif tersebut sebagai upaya mendukung ambisi pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (greenhouse gas /GHG) sebanyak 29 persen atau setara dengan 314 juta ton karbondioksida hingga 2030, juga kontribusi kami terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
“Kami percaya bahwa energi terbarukan merupakan salah satu cara paling efektif dalam mengatasi perubahan iklim dan mencegah efek terburuk dari meningkatnya suhu bumi. Tentunya ini sejalan dengan langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia saat ini,” tambah Gunduz.
Sementara itu, Managing Director Coca-Cola Amatil, Alison Watkins juga menyebutkan Coca-Cola Amatil memiliki tujuan keberlanjutan tahun 2020 dan berharap pencapaian ini akan menjadi inspirasi bagi bisnis lain di Indonesia untuk melanjutkan, atau memulai, energi terbarukan dan tujuan efisiensi energi mereka sendiri.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum turut hadir dalam peresmian panel surya tersebut. Ruzhanul Ulum berharap penggunaan solar panelsebagaimana yang dilakukan oleh Coca-Cola Amatil Indonesia dapat diikuti oleh perusahaan lainnya di
Jawa Barat.
Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia dan PNG, Kadir Gunduz, dalam informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Senin menjelaskan panel ini dapat menghasilkan 9,6 juta kWh listrik per tahun, jumlah yang dibutuhkan untuk dapat mengurangi emisi karbon sebesar 8,9 juta kilogram per tahun.
Ia mengatakan Keberlanjutan (Sustainability) merupakan bagian inti model bisnis perusahaannya, dimulai dari cara mendapatkan bahan baku dan produk manufaktur, hingga ke cara perusahaan tersebut berkomunikasi sebagai brand dan dalam mengelola karyawannya.
“Kami telah menetapkan target penggunaan energi terbarukan dan rendah karbon, serta intesitas emisi. Instalasi atap panel surya ini merupakan salah satu bentuk investasi terbaru kami,” kata
Gunduz.
Lebih lanjut, Gunduz menyampaikan Inisiatif tersebut sebagai upaya mendukung ambisi pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (greenhouse gas /GHG) sebanyak 29 persen atau setara dengan 314 juta ton karbondioksida hingga 2030, juga kontribusi kami terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
“Kami percaya bahwa energi terbarukan merupakan salah satu cara paling efektif dalam mengatasi perubahan iklim dan mencegah efek terburuk dari meningkatnya suhu bumi. Tentunya ini sejalan dengan langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia saat ini,” tambah Gunduz.
Sementara itu, Managing Director Coca-Cola Amatil, Alison Watkins juga menyebutkan Coca-Cola Amatil memiliki tujuan keberlanjutan tahun 2020 dan berharap pencapaian ini akan menjadi inspirasi bagi bisnis lain di Indonesia untuk melanjutkan, atau memulai, energi terbarukan dan tujuan efisiensi energi mereka sendiri.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum turut hadir dalam peresmian panel surya tersebut. Ruzhanul Ulum berharap penggunaan solar panelsebagaimana yang dilakukan oleh Coca-Cola Amatil Indonesia dapat diikuti oleh perusahaan lainnya di
Jawa Barat.
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: