Jakarta (ANTARA) - Anggota Bidang Wirausaha Baru Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Ratna Mirah Tasrif mengharapkan para pelaku usaha kreatif bisa terus beradaptasi saat pandemi COVID-19 sekarang ini.

"Pada Musyawarah Nasional Dekranas, Agustus 2020 lalu, dan dibuka Ketua Umum Dekranas Ny Wuri Ma'ruf Amin, dalam sambutannya berpesan bahwa pada masa pandemi ini, Dekranas harus terus mendorong pemasaran produk kerajinan dengan platform online, manfaatkan teknologi digital, membuka peluang untuk memperluas pemasaran produk kita dan bantu UKM dalam beradaptasi pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) saat ini," ujar Ratna Tasrif yang juga Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian ESDM saat membuka secara virtual Diklat Pengusahaan Batu Mulia dan Batu Hias untuk Masyarakat di Jakarta, Senin.

Kegiatan diklat yang merupakan sinergi Dekranas dan Kementerian ESDM itu berlangsung selama lima hari atau 5-9 Oktober 2020 di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Geologi Mineral dan Batubara (PPSDM Geominerba) di Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan catatan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pada 2018, nilai ekspor perhiasan mencapai 2,05 miliar dolar AS.

Sementara itu, ekspor pada Januari-Agustus 2019 mencapai 1,47 miliar dolar AS, naik dari periode sama tahun sebelumnya sebesar 1,3 miliar dolar AS.

Negara tujuan ekspor produk perhiasan nasional didominasi Singapura, Swiss, Hong Kong, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan Italia yang mencapai 97 persen dari total ekspor.

Menurut Ratna Tasrif, industri perhiasan Indonesia memiliki peluang pasar yang besar, karena didukung dengan beragam kekayaan khasanah budaya dan limpahan kekayaan alam yang dapat diolah sesuai dengan nilai budaya dalam bentuk barang kerajinan.

Tentu saja, lanjutnya, diperlukan juga dukungan sumber daya dan kreativitas para perajinnya yang mampu menghasilkan berbagai produk perhiasan sesuai tren dan selera pasar, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu sarana pencarian penghasilan.

"Kualitas desain dan kemasan produk juga agar disesuaikan dengan selera pasar, sehingga produk kerajinan dapat bersaing di pasar global," ungkap Ratna itu.

Dekranas bersinergi dengan Kementerian ESDM melakukan inisiatif dalam peningkatan kompetensi para perajin batu mulia dan batu hias melalui pendidikan dan pelatihan pengusahaan batu mulia dan batu hias.

Diklat ini bertujuan memberikan pemahaman, pengetahuan dan kompetensi bagi para peserta dalam mengeksplorasi daerah-daerah potensial penghasil bahan baku batu mulia dan batu hias, menambang secara benar, aman dan ramah lingkungan, mengolah bahan baku dalam rangka memberikan nilai tambah, serta pengelolaan usaha batu mulia dan batu hias, sehingga bisnisnya dapat berkembang.