Waskita siapkan dana pelunasan obligasi jatuh tempo
5 Oktober 2020 13:29 WIB
Dokumentasi. Gedung Waskita Karya di kawasan MT Haryono, Cawang - Jakarta, salah satu kontraktor utama di Indonesia serta pengembang infrastruktur. ANTARA/HO-Waskita/am.
Jakarta (ANTARA) - BUMN konstruksi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyiapkan dana untuk melunasi kewajiban pembayaran pokok obligasi senilai Rp2,5 triliun yang jatuh tempo pada Oktober 2020.
Senior Vice President Corporate Secretary Waskita, Ratna Ningrum dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin menyampaikan dana pelunasan pokok obligasi bersumber dari kas internal dan fasilitas perbankan perusahaan.
Ia menambahkan pembayaran obligasi jatuh tempo ini merupakan komitmen Waskita dan bagian dari strategi penyediaan likuiditas yang telah direncanakan.
"Pelunasan ini menegaskan kemampuan kas Waskita untuk membiayai operasional dan pelunasan kewajiban kreditur tetap dapat dipenuhi," kata Ratna.
Ia menyampaikan terdapat dua seri obligasi Waskita yang akan jatuh tempo pada Oktober ini yaitu Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap I Tahun 2017 Seri A sebesar Rp1,37 triliun yang akan jatuh tempo pada 6 Oktober 2020.
Obligasi itu memiliki tenor tiga tahun dan tingkat bunga delapan persen dari lembaga pemeringkat efek, Fitch Ratings menyematkan peringkat “B- (idn)” untuk obligasi tersebut.
Dan, Obligasi Berkelanjutan I Waskita Karya Tahap II Tahun 2015 senilai Rp1,15 Triliun dengan tenor 5 tahun dan kupon 11,10 persen yang akan jatuh tempo pada tanggal 16 Oktober 2020. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan peringkat “id BBB+” untuk obligasi itu.
Seperti diketahui, pada 19 Agustus 2020, Fitch Ratings menurunkan peringkat nasional jangka panjang Waskita dari semula BBB+ (idn) menjadi B (idn).
Penurunan peringkat tersebut lebih disebabkan adanya sentimen negatif Fitch atas risiko likuiditas dan minimnya dukungan lembaga keuangan dan Pemerintah di tengah kondisi pandemi COVID-19.
"Kami berharap pelunasan ini menjadi bukti komitmen kami sekaligus sebagai katalis perbaikan peringkat kredit Waskita Karya," kata Ratna.
Guna mempertahankan kinerja, Waskita terus berupaya mengejar target perolehan nilai kontrak baru dengan target sebesar Rp27 triliun di 2020.
Sampai dengan Triwulan III 2020, Waskita telah mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp11,7 triliun dengan kontribusi terbesar berasal dari proyek infrastruktur seperti jalan tol, bendungan, dan irigasi.
Baca juga: Waskita Beton Precast peroleh sertifikasi antipenyuapan
Baca juga: Waskita Karya: Gedung isolasi RS COVID-19 Pulau Galang aman
Senior Vice President Corporate Secretary Waskita, Ratna Ningrum dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin menyampaikan dana pelunasan pokok obligasi bersumber dari kas internal dan fasilitas perbankan perusahaan.
Ia menambahkan pembayaran obligasi jatuh tempo ini merupakan komitmen Waskita dan bagian dari strategi penyediaan likuiditas yang telah direncanakan.
"Pelunasan ini menegaskan kemampuan kas Waskita untuk membiayai operasional dan pelunasan kewajiban kreditur tetap dapat dipenuhi," kata Ratna.
Ia menyampaikan terdapat dua seri obligasi Waskita yang akan jatuh tempo pada Oktober ini yaitu Obligasi Berkelanjutan III Waskita Karya Tahap I Tahun 2017 Seri A sebesar Rp1,37 triliun yang akan jatuh tempo pada 6 Oktober 2020.
Obligasi itu memiliki tenor tiga tahun dan tingkat bunga delapan persen dari lembaga pemeringkat efek, Fitch Ratings menyematkan peringkat “B- (idn)” untuk obligasi tersebut.
Dan, Obligasi Berkelanjutan I Waskita Karya Tahap II Tahun 2015 senilai Rp1,15 Triliun dengan tenor 5 tahun dan kupon 11,10 persen yang akan jatuh tempo pada tanggal 16 Oktober 2020. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan peringkat “id BBB+” untuk obligasi itu.
Seperti diketahui, pada 19 Agustus 2020, Fitch Ratings menurunkan peringkat nasional jangka panjang Waskita dari semula BBB+ (idn) menjadi B (idn).
Penurunan peringkat tersebut lebih disebabkan adanya sentimen negatif Fitch atas risiko likuiditas dan minimnya dukungan lembaga keuangan dan Pemerintah di tengah kondisi pandemi COVID-19.
"Kami berharap pelunasan ini menjadi bukti komitmen kami sekaligus sebagai katalis perbaikan peringkat kredit Waskita Karya," kata Ratna.
Guna mempertahankan kinerja, Waskita terus berupaya mengejar target perolehan nilai kontrak baru dengan target sebesar Rp27 triliun di 2020.
Sampai dengan Triwulan III 2020, Waskita telah mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp11,7 triliun dengan kontribusi terbesar berasal dari proyek infrastruktur seperti jalan tol, bendungan, dan irigasi.
Baca juga: Waskita Beton Precast peroleh sertifikasi antipenyuapan
Baca juga: Waskita Karya: Gedung isolasi RS COVID-19 Pulau Galang aman
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: