Presiden: TNI bertransformasi signifikan dalam 5 tahun terakhir
5 Oktober 2020 10:57 WIB
Prajurit TNI AD dari Skadron-11/Serbu Puspenerbad yang dipimpin oleh Dandron-11/Serbu Letkol Cpn Andy Pranoto membentuk formasi angka 75 dikelilingi sejumlah helikopter AH-64E Apache di kawasan Pangkalan Udara Utama TNI AD (Lanumad) Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2-10-2020). Kegiatan pembentukan formasi itu dalam rangka menyambut HUT Ke-75 TNI yang akan jatuh pada tanggal 5 Oktober 2020 dengan mengusung tema Sinergi untuk Negeri. ANTARA FOTO/Aji Styawan/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menyebutkan Tentara Nasional Indonesia secara organisasi telah bertransformasi secara signifikan dalam 5 tahun terakhir dengan menghasilkan sejumlah komando gabungan, divisi, dan satuan baru.
Presiden dalam Peringatan HUT Ke-75 TNI Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Senin, menjabarkan transformasi tersebut telah melahirkan organisasi tempur baru seperti Divisi III Komando Strategis Cadangan Angakatan Darat (Kostrad), Komando Operasi III Angkatan Udara, Armada III Angkatan Laut, dan Pasukan Marinir Ke-3.
Berikutnya, kata Presiden, telah dibentuk kekuatan gabungan tiga matra TNI, yakni tiga Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan), tiga skadron Drone Angkatan Udara dan Satuan Siber TNI.
Baca juga: Presiden Jokowi minta TNI antisiapsi karakter pertempuan masa depan
"Pembentukan satuan organisasi baru TNI ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk terus melakukan transformasi organisasi TNI agar TNI terus kukuh dalam menjalankan perannya," kata Presiden.
Presiden menekankan bahwa transformasi organisasi TNI harus didukung pemutakhiran teknologi dan juga pengembangan kapasitas para personel yang akan mengendalikan teknologi tersebut.
Teknologi militer terus berkembang dengan cepat. Perkembangan tersebut akan memengrauhi taktik dan strategi perang masa depan.
"Kita harus terus melakukan transformasi teknologi dan personel yang mampu memahami dan memanfaatkan lompatan di bidang teknologi informasi, teknologi nano, dan teknologi kecerdasan buatan," kata Presiden.
Perkembangan semua aspek itu, lanjut Presiden, untuk mengantisipasi karakter baru pertempuran masa depan yang diyakini akan memiliki daya hancur yang lebih besar atau high level distraction.
"Pertemuan yang berjalan lebih singkat dalam menentukan pemenang dan pertempuran hibrida yang menggabungkan berbagai taktik sekaligus, baik konvensional maupun nonkonvesional, serta taktik lintas dimensi, baik sosial, politik, maupun ekonomi," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: HUT ke-75, Wapres harap TNI terus dukung Pemerintah atasi pandemi
Presiden dalam Peringatan HUT Ke-75 TNI Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Senin, menjabarkan transformasi tersebut telah melahirkan organisasi tempur baru seperti Divisi III Komando Strategis Cadangan Angakatan Darat (Kostrad), Komando Operasi III Angkatan Udara, Armada III Angkatan Laut, dan Pasukan Marinir Ke-3.
Berikutnya, kata Presiden, telah dibentuk kekuatan gabungan tiga matra TNI, yakni tiga Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan), tiga skadron Drone Angkatan Udara dan Satuan Siber TNI.
Baca juga: Presiden Jokowi minta TNI antisiapsi karakter pertempuan masa depan
"Pembentukan satuan organisasi baru TNI ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk terus melakukan transformasi organisasi TNI agar TNI terus kukuh dalam menjalankan perannya," kata Presiden.
Presiden menekankan bahwa transformasi organisasi TNI harus didukung pemutakhiran teknologi dan juga pengembangan kapasitas para personel yang akan mengendalikan teknologi tersebut.
Teknologi militer terus berkembang dengan cepat. Perkembangan tersebut akan memengrauhi taktik dan strategi perang masa depan.
"Kita harus terus melakukan transformasi teknologi dan personel yang mampu memahami dan memanfaatkan lompatan di bidang teknologi informasi, teknologi nano, dan teknologi kecerdasan buatan," kata Presiden.
Perkembangan semua aspek itu, lanjut Presiden, untuk mengantisipasi karakter baru pertempuran masa depan yang diyakini akan memiliki daya hancur yang lebih besar atau high level distraction.
"Pertemuan yang berjalan lebih singkat dalam menentukan pemenang dan pertempuran hibrida yang menggabungkan berbagai taktik sekaligus, baik konvensional maupun nonkonvesional, serta taktik lintas dimensi, baik sosial, politik, maupun ekonomi," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: HUT ke-75, Wapres harap TNI terus dukung Pemerintah atasi pandemi
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020
Tags: