Jakarta (ANTARA News) - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mendesak Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mencopot Kepala Polda Sulawesi Selatan dan Barat (Kapolda Sulselbar) terkait penyerangan Sekretariat HMI Cabang Makassar Timur, Rabu (3/3) malam.

"Kami menyesalkan sikap Kapolda Sulselbar (Inspektur Jenderal Adang Rochjana) terkait dengan antisipasi aksi mahasiswa itu," kata Ketua Umum PB HMI Arip Musthopa usai mendatangi Markas Besar (Mabes) Polri di Jakarta, Kamis malam.

Ia mengatakan, desakan pencopotan itu karena Kapolda Sulselbar tidak memahami psikologis mahasiswa di Makassar yang mudah terprovokasi jika polisi bertindak represif terhadap pengunjuk rasa.

Arip Musthopa tiba bersama lima pengurus HMI Pusat lainnya, menegaskan pihaknya meminta Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri untuk menindaklanjuti dan menyelesaikan secara hukum terhadap oknum polisi yang diduga merusak kantor Sekretariat HMI Cabang Makassar Timur itu.

Aktifis itu menyatakan hal tersebut untuk mengantisipasi dan menjaga agar anggota HMI di Makassar maupun di seluruh Indonesia tidak melakukan perlawanan terkait dengan insiden pengrusakan itu.

Ia sudah memberikan imbauan agar anggota HMI maupun aparat polisi bisa menahan diri dan tidak terprovokasi aksi balasan ataupun tindakan perlawanan lainnya.

Sebelumnya, kerusuhan yang melibatkan mahasiswa, masyarakat dan polisi itu berawal dari kekecewaan sejumlah aktivis HMI terkait dengan penyerangan terhadap Sekretariat HMI Cabang Makassar Timur, Rabu (3/3).

Ia menjelaskan penyerangan itu kemungkinan buntut dari aksi unjuk rasa aktifis HMI Cabang Makassar Timur terkait Sidang Paripurna Panitia Khusus (Pansus) Bank Century DPR RI pada Selasa dan Rabu. (T014/K004)