Majene, Sulbar (ANTARA News) - Sekitar wilayah pantai Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, terancam abrasi akibat gelombang air laut pasang yang terus menerus menghantam wilayah pesisir itu.

Pemantauan di Majene, Kamis, sepanjang wilayah pantai Kabupaten Majene yang terletak di Kecamatan Tubo, terdiri dari Kelurahan Mosso, Desa Puttada, Pundaum, Desa Onang, terus terancam gelombang air laut pasang.

Tampak sepanjang puluhan kilometer wilayah pantai Kabupaten Majene terus dikikis air laut yang juga menghantam beberapa tanggul penahan ombak yang terletak di pesisir pantai sehingga jebol akibat gelombang pasang yang melanda wilayah itu.

Abrasi yang terjadi tersebut tampak juga merusak sepadan jalan jalur trans sulawesi yang terletak di sekitar pesisir pantai di wilayah itu, sehingga jalan trans sulawesi di bagian barat Sulawesi tersebut juga menjadi terancam.

Begitu juga dengan ratusan pemukiman nelayan yang terletak di sekitar wilayah itu juga terancam karena air laut sudah berada di belakang mendekati pemukiman mereka .

Warga tampak hanya membangun dengan kayu besar berbentuk pagar yang dijadikan sebagai penahan ombak agar tidak menimpa pemukiman mereka.

Hutan bakau yang selama ini dijadikan penahan ombak untuk menahan laju ombak sudah banyak yang tumbang karena populasinya semakin sedikit.

"Kalau pemerintah tidak segera membangun tanggul maka kami khawatir abrasi akan terus merusak jalan dan mengancam pemukiman penduduk di wilayah ini," kata Irwansayah salah seorang warga.

Ia mengatakan, ancaman abrasi di wilayah pesisir Majene tersebut terjadi dan dirasakan mengancam warga semenjak badai esktrim melanda wilayah ini.

"Akhir akhir ini ombak cukup tinggi dan begitu keras menghantam pesisir pantai karena badai angin kencang juga sering melanda meski tidak begitu parah, sehingga abrasi yang ditimbulkan cukup mengkhawatirkan," katanya.

Menurut dia, jika abrasi terus terjadi dan mengikis wilayah pantai maka bukan hanya pemukiman warga yang akan terancam tetapi juga akan mengancam jalur Trans Sulawesi.

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah setempat segera membangun tanggul di jalur Trans Sulawesi tersebut untuk mengantisipasi ancaman abrasi melanda pemukiman penduduk dipesisir pantai. (MFH/K004)