Presiden Tegaskan Masalah Koalisi Bukan Prioritas Utama
4 Maret 2010 21:57 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato tanggapan atas hasil keputusan rapat paripurna DPR entang rekomendasi Pansus Hak Angket terhadap Bank Century di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (4/3) malam. ( ANTARA/Rumgapres-Anung)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku masalah koalisi partai politik bukan prioritas utama yang dipikirkan saat ini, demikian dalam pidato kenegaraan menanggapi hasil sidang paripurna DPR tentang kasus dana talangan Bank Century di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis malam.
Presiden mengatakan koalisi dibangun dengan niat baik berdasarkan kesepakatan dan etika.
"Bagi saya sendiri, prioritas paling utama adalah menyukseskan program-program pro rakyat, bukan isu lain seperti koalisi partai-partai politik yang mendukung pemerintah," ujarnya.
Jika ada masalah dalam kesepakatan dan etika dalam koalisi partai politik pendukungnya, Presiden meyakini pasti terdapat solusi tepat yang terhormat.
Menurut Presiden, saat ini tidak ada yang lebih penting baginya dibanding memastikan bahwa rakyat sebagai pemilik kedaulatan mendapatkan tempat yang utama dalam setiap keputusan dan kebijakan serta langkah yang diambil pemerintah.
Presiden menjanjikan pemerintahan yang dipimpinnya akan terus bekerja untuk memajukan kehidupan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan.
Kepala Negara mengingatkan Indonesia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan berharga melanjutkan pembangunan karena dunia usaha sudah banyak mengambil sikap menunggu dan melihat setelah Pemilu 2009.
Mereka, lanjut Presiden, telah menunggu dan berharap agar pemerintahan baru terbentuk setelah Pemilu 2009 mengambil keputusan strategis untuk melanjutkan program pembangunan yang tertunda.
"Sekarang adalah saatnya. Marilah kita semua memastikan bahwa ke depan kita dapat kembali berkonsentrasi pada bidang dan wilayah kerja kita masing-masing," ujarnya.
(T.D013/ R009)
Presiden mengatakan koalisi dibangun dengan niat baik berdasarkan kesepakatan dan etika.
"Bagi saya sendiri, prioritas paling utama adalah menyukseskan program-program pro rakyat, bukan isu lain seperti koalisi partai-partai politik yang mendukung pemerintah," ujarnya.
Jika ada masalah dalam kesepakatan dan etika dalam koalisi partai politik pendukungnya, Presiden meyakini pasti terdapat solusi tepat yang terhormat.
Menurut Presiden, saat ini tidak ada yang lebih penting baginya dibanding memastikan bahwa rakyat sebagai pemilik kedaulatan mendapatkan tempat yang utama dalam setiap keputusan dan kebijakan serta langkah yang diambil pemerintah.
Presiden menjanjikan pemerintahan yang dipimpinnya akan terus bekerja untuk memajukan kehidupan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan.
Kepala Negara mengingatkan Indonesia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan berharga melanjutkan pembangunan karena dunia usaha sudah banyak mengambil sikap menunggu dan melihat setelah Pemilu 2009.
Mereka, lanjut Presiden, telah menunggu dan berharap agar pemerintahan baru terbentuk setelah Pemilu 2009 mengambil keputusan strategis untuk melanjutkan program pembangunan yang tertunda.
"Sekarang adalah saatnya. Marilah kita semua memastikan bahwa ke depan kita dapat kembali berkonsentrasi pada bidang dan wilayah kerja kita masing-masing," ujarnya.
(T.D013/ R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Tags: