Gorontalo (ANTARA) - Biodiversitas Gorontalo (BIOTA), lembaga yang fokus terhadap keragaman hayati, melatih sejumlah pemandu wisata pengamatan burung di Danau Limboto, Ahad.

Para pemandu wisata di Desa Timuato Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo, belajar mengenai jenis burung dan habitatnya serta teknis pengamatannya di alam.

"Danau Limboto memiliki aset besar, salah satunya ada jenis burung bermigrasi dan penetap. Ini bisa jadi bagian dari ekowisata di desa ini," kata pelatih birdwatching dari BIOTA, Iwan Hunowu.

Pengamatan burung liar di alam merupakan jenis wisata minat khusus yang juga memiliki nilai edukasi dan konservasi bagi kawasan wisata tersebut.

Baca juga: GBF ajak siswa lestarikan burung Danau Limboto

Baca juga: Jumlah burung migran di Danau Limboto bertambah


"Apalagi homestay ini sudah memiliki pasarnya sendiri di manca negara dan letaknya di tepi danau, tinggal pemandu wisata yang harus terus dilatih termasuk menentukan jalur-jalur pengamatan yang ideal untuk wisatawan," ujarnya.

Homestay milik pasangan suami istri Heriyanto Gobel dan Mukmin Badu terletak tak jauh dari Danau Limboto, dengan pemadangan alam sawah dan danau.

Keduanya berkeinginan mendorong Desa Timuato menjadi desa ekowisata, sehingga bisnis pariwisata dapat beriringan dengan upaya untuk menjaga kelestarian alam di kawasan tersebut.

"Kebanyakan wisatawan di homestay kami dari Eropa. Sebagian besar adalah wisatawan yang transit ke Pulau Togean, namun sebagian diantaranya akhirnya memilih untuk tinggal lebih lama di Gorontalo," ungkapn Hery.

Menurutnya para wisatawan akan menambah lama tinggal di suatu tempat, bila ada alternatif wisata lain yang tak kalah menarik dari destinasi utama.

"Ini jadi tantangan bagi kami. Salah satu yang akan kami tawarkan adalah keragaman hayati di danau," ujarnya.

Sebelumnya, hingga 2018 BIOTA mencatat 94 jenis burung di Danau Limboto, yang terdiri dari spesies burung penetap dan spesies burung migran.

Dari 94 spesies, dalam Status Konservasi International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) terdapat 87 spesies Berisiko Rendah atau Least Concern dan sisanya berstatus Hampir Terancam atau Near Threatened.

Danau Limboto merupakan satu dari dua danau endapan di Sulawesi, yang kaya akan substrat organik sehingga menunjang banyak kehidupan satwa dan tumbuhan.

"Jumlah 94 spesies termasuk tinggi untuk danau yang tidak terlalu luas seperti Danau Limboto. Ini berarti keanekaragaman hayati danau ini tinggi sehingga habitatnya harus terjaga," kata Hanom Bashari dari BIOTA.*

Baca juga: 13 jenis burung migran singgah di Limboto