Makassar (ANTARA News) - Ratusan warga di sekitar Jalan Sultan Alauddin Makassar saling lempar batu dengan para aktivis mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar di depan kampusnya Jalan Sultan Alauddin Makassar, Kamis sore.

Aksi saling lempar itu diduga karena ratusan warga mulai kesal dengan para mahasiswa yang melakukan pemblokiran jalan sehingga menghambat aktivitas warga.

Polisi yang berada di pertigaan Jalan Sultan Alauddin-AP Pettarani yang melihat kejadian itu langsung mengerahkan kendaraan taktis (Rantis) dan "water canon" milik Polda Sulselbar langsung dikerahkan untuk menenangkan kedua kubu yang bertikai.

Kapolda Sulselbar Irjen Pol Adang Rochjana bersama Wakapolda Brigjen Pol Wisjnu Amat Sastro dan Kapolwiltabes Makassar Kombes Pol Gatta Chairuddin langsung ke lokasi kejadian.

Sesekali kapolda yang dibantu kapolwiltabes dan kapolres ikut mengingatkan anggotanya untuk tindak bertindak keras dan membalas serangan mahasiswa yang juga ikut menyerangnya.

"Tugas kita sebagai pengayom dan pelindung masyaraka jangan melakukan serangan karena mahasiswa itu adik-adik kita," teriaknya dihadapan anggotanya.

Sebelum terjadinya perang batu itu, para mahasiswa sempat menyandera dua polisi dari Polres Gowa dan Polres Makassar Timur yang sedang melintas.

Anggota Polres Gowa yang sempat disandera yakni Aipda Baharuddin yang pagi tadi melintas di depan kampus UIN Makassar.

Sedangkan anggota Polresta Makassar Timur yang disandera yakni Bripda Najamuddin dari kesatuan lalu lintas (Lantas).

Hingga saat ini informasi yang didapatkan dari kepolisian jika keduanya sudah dibebaskan oleh mahasiswa.

(ANT/S026)