Padang (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, mengatakan, lulusan sekolah dan akademi perikanan agar menjadi perhatian pemerintah daerah dengan memberikan kesempatan utama dalam penerimaan kepegawaian.

"Saya kalau ke daerah selalu menyampaikan kepada bupati/wali kota supaya tamatan sekolah atau perguruan perikanan bisa diterima," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad di Padang, Kamis.

Menteri Kelautan dan perikanan melakukan kunjungan kerja ke Sumatra Barat, selama dua hari (Rabu-Kamis) dengan sejumlah agenda di Padang Pariaman, Kota Padang, dan Pesisir Selatan.

Di Padang Pariaman, Menteri Kelautan dan Perikanan mengunjungi Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) karena ingin melihat lebih dekat aktivitas dan kelengkapan sarana prasarananya.

Menteri melanjutkan, pihaknya juga sering menyampaikan ke jajaran instansi sektor perikanan supaya mengutamakan lulusan akademi perikanan. Terkait, negara sudah banyak mengeluarkan anggaran dalam mendorong peningkatan sumberdaya manusianya.

"Kementerian Kelautan dan Perikanan menetapkan empat strategi besar dan diposisi nomor satu SDM. SDM harus terintegrasikan dari pusat sampai ke daerah," katanya.

Justru itu, SDM yang sudah dilahirkan hendaknya jangan sampai tersia-siakan sehingga dibutuhkan perhatian dari pemerintah daerah. SDM di Kementerian KP, katanya, punya delapan sekolah perikanan menengah, tiga tingkat akademi, dan tingkat Perguruan Tinggi (PT) STP di Jakarta.

Lembaga pendidikan yang ada, menjadi pilar dalam pengelolaan sumber daya, maka Kementerian Kelautan dan Perikanan menempatkan pendidikan pada nomor satu.

"Kita perlu kembali memperbaiki, mungkin saja tidak kurikulum karena masih relevan dan teknologi budidaya ikan sudah ada," katanya.

Namun, mengikuti perkembangan sekarang perlu merubah berapa konsep-konsep dan program dasar. Makanya sedang dirumuskan silabus yang baru, dan disesuaikan dengan visi dan misi pada Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Fadel mengatakan, "Ingin melihat sekolah perikanan di Padang Pariaman lebih dekat, dan bagaimana prospek perikanan yang ada. Namun, mendengarkan penjelasan dari pemerintah daerah setempat, sudah benar para pendahulu kita yang meletakkan sekolah perikanan di Padang Pariaman".

Menurut Fadel, masalah yang terbesar bukan berkaitan dengan menangkap ikan yang tengah dihadapi, tapi bagaimana sumberdaya manusia semakin hari makin lebih baik sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa.

Kesempatan itu, Menteri juga menjelaskan, kementerian yang dipimpinnya sudah menetapkan empat pilar dalam pengelolaan sumberdaya yang ada.

Pilar pertama ditempatkan berkaitan dengan SDM, yakni dukungan dalam bentuk sarana dan prasarana lembaga pendidikan sektor perikanan.

Kedua, kita (Indonesia) ingin dalam pengelolaan sektor perikanan berkesinambungan, bukan saja setelah pengusaha besar mengambil potensi kelautan begitu saja, lalu diabaikan setelah itu.

Ketiga, ingin setiap yang dikembangkan dalam sektor perikanan berbasis ilmu pengetahuan, dan keempat, ingin memperluas peluang pasar tingkat nasional dan internasional.

Tapi, untuk mewujudkan empat pilar tersebut, katanya, diperlukan adalah merubah cara pandang pejabat daerah dan masyarakat. Justru itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan melakukan sejumlah perubahan, termasuk perubahan visi dan misi yang mana selama ini cukup panjang.

"Setelah saya dipercaya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi menteri. Presiden memberikan tugas bagaimana potensi laut yang besar dan ikan yang demikian hebat supaya bisa mendapatkan porsi yang besar di masyarakat," katanya. (SA/K004)