Ada tiga lagi, PB IDI: 130 dokter gugur akibat pandemi COVID-19
3 Oktober 2020 17:55 WIB
Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Adib Khumaidi menyeka wajahnya dengan tangan saat memberi testimoni mewakili dokter pada acara Tahlilan dan Qunut Akbar digelar DPP Partai Kebangkitan Bangsa di Jakarta, Jumat (18/9/2020). (FOTO ANTARA/ Abdu Faisal)
Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengemukakan bahwa tiga dokter kembali gugur akibat pandemi COVID-19, menjadikan jumlah total dokter yang meninggal akibat pandemi yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu menjadi 130 orang hingga Sabtu (3/10) 2020.
Siaran pers Tim Mitigasi PB IDI yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu, menyebutkan, dalam tiga hari awal Oktober 2020, telah bertambah tiga dokter meninggal dunia akibat COVID-19.
Berdasarkan data yang disampaikan IDI, dari 130 dokter yang telah gugur tersebut, 84,6 persen atau 110 dokter di antaranya adalah dokter laki-laki, sementara 15,4 persen atau 20 dokter lainnya adalah dokter perempuan.
Menurut sebaran wilayah provinsi, ke-130 dokter yang telah gugur dalam perjuangan melawan COVID-19 tersebar di 18 provinsi di Indonesia, antara lain adalah masing-masing 1 dokter di Sulawesi Utara, Banten dan Papua Barat, masing-masing 2 dokter di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Daerah Istimewa Yogyakarta, masing-masing 3 dokter di Riau dan Kalimantan Timur, masing-masing 4 dokter di Aceh, Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan, 5 di Bali, 6 di Sulawesi Selatan, 9 di Jawa Tengah, 11 di Jawa Barat, 19 di DKI Jakarta, 22 di Sumatera Utara dan 31 dokter di Jawa Timur.
Sementara itu, berdasarkan profesi kedokterannya, dari total 130 dokter yang meninggal tersebut, 67 di antaranya dokter umum, termasuk 4 guru besar di dalamnya, dokter spesialis sebanyak 61 dengan 5 guru besar telah termasuk di dalamnya dan 2 residen.
Kemudian, berdasarkan data kematian per bulan, dari 130 dokter tersebut 12 dokter di antaranya meninggal pada Maret, 13 dokter pada April, 6 dokter pada Mei, 10 dokter pada Juni, 29 dokter pada Juli, 32 dokter pada Agustus, 25 dokter pada September dan 3 dokter yang meninggal pada Oktober.
Di tengah lonjakan kasus COVID-19 yang masih terus meningkat, IDI meminta kepada seluruh masyarakat, terutama awak media, untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah guna mencegah penularan COVID-19.
"Kami mohon rekan media tetap melaksanakan protokol kesehatan dalam bertugas, seraya mengingatkan pada keluarga, rekan kerja, teman, ataupun orang terdekat lainnya untuk juga menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari," demikian keterangan tertulis Tim Mitigasi PB IDI.
Baca juga: PB IDI: 109 dokter meninggal akibat COVID-19
Baca juga: Tujuh wafat, IDI Aceh sebut 400 tenaga kesehatan positif COVID-19
Baca juga: Seorang dokter positif COVID-19 di Malang meninggal dunia
Baca juga: IDI Makassar berduka empat dokter meninggal dunia terpapar COVID-19
Siaran pers Tim Mitigasi PB IDI yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu, menyebutkan, dalam tiga hari awal Oktober 2020, telah bertambah tiga dokter meninggal dunia akibat COVID-19.
Berdasarkan data yang disampaikan IDI, dari 130 dokter yang telah gugur tersebut, 84,6 persen atau 110 dokter di antaranya adalah dokter laki-laki, sementara 15,4 persen atau 20 dokter lainnya adalah dokter perempuan.
Menurut sebaran wilayah provinsi, ke-130 dokter yang telah gugur dalam perjuangan melawan COVID-19 tersebar di 18 provinsi di Indonesia, antara lain adalah masing-masing 1 dokter di Sulawesi Utara, Banten dan Papua Barat, masing-masing 2 dokter di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Daerah Istimewa Yogyakarta, masing-masing 3 dokter di Riau dan Kalimantan Timur, masing-masing 4 dokter di Aceh, Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan, 5 di Bali, 6 di Sulawesi Selatan, 9 di Jawa Tengah, 11 di Jawa Barat, 19 di DKI Jakarta, 22 di Sumatera Utara dan 31 dokter di Jawa Timur.
Sementara itu, berdasarkan profesi kedokterannya, dari total 130 dokter yang meninggal tersebut, 67 di antaranya dokter umum, termasuk 4 guru besar di dalamnya, dokter spesialis sebanyak 61 dengan 5 guru besar telah termasuk di dalamnya dan 2 residen.
Kemudian, berdasarkan data kematian per bulan, dari 130 dokter tersebut 12 dokter di antaranya meninggal pada Maret, 13 dokter pada April, 6 dokter pada Mei, 10 dokter pada Juni, 29 dokter pada Juli, 32 dokter pada Agustus, 25 dokter pada September dan 3 dokter yang meninggal pada Oktober.
Di tengah lonjakan kasus COVID-19 yang masih terus meningkat, IDI meminta kepada seluruh masyarakat, terutama awak media, untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah guna mencegah penularan COVID-19.
"Kami mohon rekan media tetap melaksanakan protokol kesehatan dalam bertugas, seraya mengingatkan pada keluarga, rekan kerja, teman, ataupun orang terdekat lainnya untuk juga menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari," demikian keterangan tertulis Tim Mitigasi PB IDI.
Baca juga: PB IDI: 109 dokter meninggal akibat COVID-19
Baca juga: Tujuh wafat, IDI Aceh sebut 400 tenaga kesehatan positif COVID-19
Baca juga: Seorang dokter positif COVID-19 di Malang meninggal dunia
Baca juga: IDI Makassar berduka empat dokter meninggal dunia terpapar COVID-19
Pewarta: Katriana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: