SR1928, grand piano pertama Indonesia mendapat penghargaan MURI
3 Oktober 2020 15:34 WIB
Presiden Direktur Saniharto Enggalhardjo, Harsono Enggalhardjo dengan Grand Piano SR1928, Mojokerto, Sabtu (3/10/2020. Piano tersebut mendapatkan penghargaan MURI sebagai grand piano pertama yang diproduksi di Indonesia. ANTARA/Aubrey Fanani/aa.
Mojokerto (ANTARA) - "SR1928 The Awakening Concert Grand Piano" mendapat penghargaan MURI sebagai grand piano pertama yang diproduksi oleh Indonesia, pada Sabtu.
Piano dengan desain futuristik ini adalah karya kolaborasi dari perusahaan furniture PT. Saniharto Enggalhardjo dengan musisi Aksan Sjuman dan arsitek Raul Renanda.
"Aksan Sjuman sebagai ahli suara, dan Raul Renanda sebagai arsiteknya yang mendesain bentuk piano. Sementara perusahaan kami memwujudkan untuk membangun piano ini," kata Presiden Direktur Saniharto Enggalhardjo, Harsono Enggalhardjo di Mojokerto.
Baca juga: Pemusik muda Indonesia menangi kejuaraan piano di Amerika Serikat
Baca juga: Vino Bastian belajar bass dan piano demi perankan Chrisye
Grand piano ini memiliki panjang 2,75 meter, yang menjadikan piano ini lebih besar dibandingkan rata-rata ukuran grand piano pada umumnya. Salah satu yang menarik piano ini menggunakan material kayu ebony Makassar dan mengunakan senar berbalut nikel yang tahan korosi.
Sementara itu sistem mekanik pemukul senar menggunakan epoxy carbon fiber, yang merupakan teknik terbaru dalam sistem mekanik sebuah grand piano.
Harsono mengatakan proses dari awal hingga diproduksinya piano tersebut memakan waktu sekitar dua tahun.
"Baru pada 2019 kami dapat mewujudkan untuk membangun piano ini," kata Harsono.
Baca juga: "Aja Lamis" membuka festival piano klasik Swedia
Baca juga: Pianis asal Prancis sajikan piano empat tangan
Pertama kali piano ini digunakan pada konser Jakarta Philharmonic pada November 2019.
Kemudian piano seberat hampir satu ton itu juga pernah digunakan dalam konser Yo-Yo Ma dan saat ini digunakan dalam konser Rapsodia Nusantara oleh maestro piano Ananda Sukarlan.
Saat ini piano yang dibandrol dengan harga Rp2,5 miliar itu telah diproduksi sebanyak tiga buah. Namun demikian, Harsono mengatakan pihaknya tidak membatasi jumlah untuk dalam memproduksi piano yang terinspirasi dari momen "Sumpah Pemuda" tersebut.
Harsono mengaku bangga dan terharu ketika piano itu disambut baik oleh pecinta musik dan telah mendapatkan penghargaan dari MURI.
"Saya tak mengira (mendapatkan penghargaan) karena waktu membangun ini kami hanya punya niat, tekad dan niat," kata dia.
Baca juga: Piano Elvis Presley Dilelang
Baca juga: Piano Lennon Muncul di Lokasi Ditembaknya JFK
Baca juga: "Doodle" Google peringati penemu piano, Cristofori
Piano dengan desain futuristik ini adalah karya kolaborasi dari perusahaan furniture PT. Saniharto Enggalhardjo dengan musisi Aksan Sjuman dan arsitek Raul Renanda.
"Aksan Sjuman sebagai ahli suara, dan Raul Renanda sebagai arsiteknya yang mendesain bentuk piano. Sementara perusahaan kami memwujudkan untuk membangun piano ini," kata Presiden Direktur Saniharto Enggalhardjo, Harsono Enggalhardjo di Mojokerto.
Baca juga: Pemusik muda Indonesia menangi kejuaraan piano di Amerika Serikat
Baca juga: Vino Bastian belajar bass dan piano demi perankan Chrisye
Grand piano ini memiliki panjang 2,75 meter, yang menjadikan piano ini lebih besar dibandingkan rata-rata ukuran grand piano pada umumnya. Salah satu yang menarik piano ini menggunakan material kayu ebony Makassar dan mengunakan senar berbalut nikel yang tahan korosi.
Sementara itu sistem mekanik pemukul senar menggunakan epoxy carbon fiber, yang merupakan teknik terbaru dalam sistem mekanik sebuah grand piano.
Harsono mengatakan proses dari awal hingga diproduksinya piano tersebut memakan waktu sekitar dua tahun.
"Baru pada 2019 kami dapat mewujudkan untuk membangun piano ini," kata Harsono.
Baca juga: "Aja Lamis" membuka festival piano klasik Swedia
Baca juga: Pianis asal Prancis sajikan piano empat tangan
Pertama kali piano ini digunakan pada konser Jakarta Philharmonic pada November 2019.
Kemudian piano seberat hampir satu ton itu juga pernah digunakan dalam konser Yo-Yo Ma dan saat ini digunakan dalam konser Rapsodia Nusantara oleh maestro piano Ananda Sukarlan.
Saat ini piano yang dibandrol dengan harga Rp2,5 miliar itu telah diproduksi sebanyak tiga buah. Namun demikian, Harsono mengatakan pihaknya tidak membatasi jumlah untuk dalam memproduksi piano yang terinspirasi dari momen "Sumpah Pemuda" tersebut.
Harsono mengaku bangga dan terharu ketika piano itu disambut baik oleh pecinta musik dan telah mendapatkan penghargaan dari MURI.
"Saya tak mengira (mendapatkan penghargaan) karena waktu membangun ini kami hanya punya niat, tekad dan niat," kata dia.
Baca juga: Piano Elvis Presley Dilelang
Baca juga: Piano Lennon Muncul di Lokasi Ditembaknya JFK
Baca juga: "Doodle" Google peringati penemu piano, Cristofori
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020
Tags: