Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta, Rabu sore, tertekan terpangaruh alotnya sidang paripurna DPR tentang Bank Century yang hingga sore hari belum ada kepastian.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditransaksikan pada kisaran 9.280/9.290, setelah pada Selasa ditutup pada 9.250/9.260 per dolar AS, 30 poin lebih baik.

Analis Valas PT Bank Saudara Tbk, Rully Nova, mengatakan, sidang paripurna DPR yang membahas masalah Bank Century saat ini merupakan faktor utama yang menekan rupiah melemah.

Meski pasar regional membaik yang terpicu oleh menguat saham-saham di AS dan surutnya ketakutan atas utang Yunani, katanya.

Sidang Paripurna DPR, menurut Rully Nova, yang membahas kasus Bank Century, sebenarnya tidak memberikan kekhawatiran pelaku pasar. Pasar biasa saja apalagi pada pagi hari pasar saham maupun pasar uang berjalan dengan baik.

Rasa ketakutan itu muncul, karena pelaku khawatir apabila hasil dari sidang itu tidak sesuai dengan harapan, maka para mahasiswa akan melakukan protes dan melakukan aksi demo besar-besaran, ucapnya.

Karena itu, menurut Rully, pelaku pasar cenderung melepas rupiah ketimbang membeli, meski faktor positif dari eksternal juga baik, apalagi dolar di pasar regional juga melemah.

"Kami optimis rupiah pada hari berikutnya masih berpeluang untuk menguat apalagi didukung oleh terus membaik bursa regional," ujarnya.

Meski demikian, lanjut dia posisi rupiah dinilai masih bagus, karena dibawah angka Rp9.300 per dolar yang menunjukkan indikator ekonomi makro Indonesia yang baik memberikan keyakinan investor asing untuk tetap bermain di pasar.

Indonesia dinilai masih merupakan pasar potensial yang masih dapat dinikmati pelaku asing dalam mencari keuntungan yang lebih tinggi, katanya.

(T.H-CS/S026)