Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman kembali berakhir melemah pada perdagangan Jumat (2/10/2020), memperpanjang kerugian untuk hari keempat berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt tergerus 0,33 persen atau 41,73 poin, menjadi menetap di 12.689,04 poin. Indeks DAX 30 menyusut 0,23 persen atau 29,96 poin menjadi 12.730,77 poin pada Kamis (1/10/2020), setelah merosot 0,51 persen atau 65,09 poin menjadi 12.760,73 poin pada Rabu (30/9/2020), dan berkurang 0,35 persen atau 45,05 poin menjadi 12.825,82 poin pada Selasa (29/9/2020).
Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks DAX 30, tercatat 15 saham berhasil mengantongi keuntungan dan 12 saham lainnya mengalami kerugian.
Perusahaan kimia dan farmasi multinasional Bayer kehilangan 3,03 persen, membukukan kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan produsen semikonduktor Infineon Technologies dan perusahaan produsen mesin pesawat terbanga MTU Aero, yang masing-masing turun 2,02 persen dan 1,77 persen.
Sementara itu, Covestro AG, perusahaan Jerman yang memproduksi berbagai bahan baku berbahan dasar polyurethane dan polycarbonate, mencetak keuntungan terbesar (top gainer) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya menguat 2,21 persen.
Disusul oleh saham kelompok perusahaan penyedia dan pemasok energi listrik Jerman RWE, serta perusahaan utilitas listrik E.ON yang masing-masing terangkat 1,89 persen dan 1,74 persen.
Bayer adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari dengan nilai transaksi mencapai 517,62 juta euro (607,17 juta dolar AS).
Baca juga: Saham Jerman turun hari ketiga, indeks DAX 30 tergelincir 0,23 persen
Baca juga: Saham Jerman setop kerugian beruntun, indeks DAX 30 naik 3,22 persen
Saham Jerman turun hari keempat, indeks DAX 30 tergerus 0,33 persen
3 Oktober 2020 05:44 WIB
Dokumentasi: Logo Bayer AG di Wuppertal, Jerman. Ina Fassbender/File Photo (Reuters)
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: