Saham Inggris ditutup lebih kuat, indeks FTSE 100 terkerek 0,39 persen
3 Oktober 2020 05:26 WIB
Ilustrasi. Logo Rolls-Royce. Saham Rolls-Royce merupakan salah satu yang diperdagangkan di Inggris. (ANTARA/Reuters)
London (ANTARA) - Saham-saham Inggris ditutup lebih kuat pada perdagangan Jumat (2/10/2020), mencatat keuntungan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terkerek 0,39 persen atau 22,67 poin, menjadi menetap di 5.902,12 poin. Indeks FTSE 100 naik 0,23 persen atau 13,35 poin menjadi 5.879,45 poin pada Kamis (1/10/2020), setelah terpangkas 0,53 persen atau 31,40 poin menjadi 5.866,10 poin pada Rabu (30/9/2020), dan berkurang 0,51 persen atau 30,43 poin menjadi 5.897,50 poin pada Selasa (29/9/2020).
Standard Life Aberdeen, sebuah perusahaan asuransi dan investasi Inggris, terangkat 2,96 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Disusul oleh saham perusahaan tambang dan produsen baja terintegrasi Evraz yang meningkat 2,79 persen, serta saham perusahaan energi SSE menguat 2,59 persen.
Di sisi lain, Melrose Industries, sebuah perusahaan berbasis di London yang mengkhususkan diri dalam membeli dan meningkatkan bisnis berkinerja buruk, mencatat kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya jatuh 2,95 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan teknik multinasional yang merancang, memproduksi, dan mendistribusikan sistem tenaga untuk penerbangan dan industri lainnya, Rolls-Royce Holdings, yang kehilangan 2,74 persen; serta.perusahaan keamanan siber terkemuka Avast turun 2,55 persen.
Baca juga: Saham Inggris berbalik menguat, indeks FTSE 100 bangkit 0,23 persen
Baca juga: Saham Australia "rebound" dengan penambang memimpin kenaikan
Standard Life Aberdeen, sebuah perusahaan asuransi dan investasi Inggris, terangkat 2,96 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Disusul oleh saham perusahaan tambang dan produsen baja terintegrasi Evraz yang meningkat 2,79 persen, serta saham perusahaan energi SSE menguat 2,59 persen.
Di sisi lain, Melrose Industries, sebuah perusahaan berbasis di London yang mengkhususkan diri dalam membeli dan meningkatkan bisnis berkinerja buruk, mencatat kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya jatuh 2,95 persen.
Diikuti oleh saham perusahaan teknik multinasional yang merancang, memproduksi, dan mendistribusikan sistem tenaga untuk penerbangan dan industri lainnya, Rolls-Royce Holdings, yang kehilangan 2,74 persen; serta.perusahaan keamanan siber terkemuka Avast turun 2,55 persen.
Baca juga: Saham Inggris berbalik menguat, indeks FTSE 100 bangkit 0,23 persen
Baca juga: Saham Australia "rebound" dengan penambang memimpin kenaikan
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: