Demonstran "Anti-Bailout" Penuhi Depan MPR/DPR
3 Maret 2010 14:00 WIB
Seorang peserta aksi dari KASBI bersama sejumlah elemen mahasiswa dan masyarakat lainnya berunjuk rasa menuntuit diselesaikannya Kasus Bank Century di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (3/2). (ANTARA/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Massa antibailout Bank Century memenuhi depan MPR/DPR mulai pukul 14.00WIB setelah massa "pro" selesai berunjuk rasa.
"Polisi akan mundur sedikit demi sedikit supaya massa pengunjuk rasa bisa mendekat ke gerbang MPR/DPR. Mereka boleh berunjuk rasa di depan gerbang mulai pukul 14.00WIB setelah massa lain selesai," kata AKBP Andry Wibowo, Kepala Bagian Operasional Polres Metro Jakarta Pusat di lokasi.
Massa antibailout antara lain KSBSI (Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), Aliansi Mahasiswa Nusantara, KAPAK (Komite Aksi Pemuda Anti Korupsi) , Forum Komunikasi Amanat Penderitaan Rakyat.
Para pengunjuk rasa tersebut juga menurunkan spanduk yang ditinggalkan massa "pro" di pagar MPR/DPR. Spanduk tersebut kemudian dibakar namun segera dipadamkan oleh polisi yang membawa tabung pemadam.
Demonstran kemudian memasang spanduk mereka yang antara lain bertuliskan "gagal. ganti rezim ganti sistem" dan "bongkar KKN Century".
Sebelumnya, polisi membentuk pagar betis di bawah fly over Senayan, sekitar 200 meter dari gerbang MPR/DPR. Mereka hanya membolehkan massa "pro" lewat sedangkan yang akan menyuarakan aspirasi dugaan penyimpangan bailout dicegat. "Kami belum boleh masuk, katanya karena masih ada massa pro-SBY. Jadi dipisah dulu biar tidak bentrok. Lagipula kami masih menunggu kawan-kawan lain datang. Titik kumpulnya di sini," kata seorang demonstran dari KASBI (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia). KASBI mengaku menyewa 10 bus untuk membawa anggotanya berunjuk rasa ke depan MPR/DPR. (ADM/A038)
"Polisi akan mundur sedikit demi sedikit supaya massa pengunjuk rasa bisa mendekat ke gerbang MPR/DPR. Mereka boleh berunjuk rasa di depan gerbang mulai pukul 14.00WIB setelah massa lain selesai," kata AKBP Andry Wibowo, Kepala Bagian Operasional Polres Metro Jakarta Pusat di lokasi.
Massa antibailout antara lain KSBSI (Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), Aliansi Mahasiswa Nusantara, KAPAK (Komite Aksi Pemuda Anti Korupsi) , Forum Komunikasi Amanat Penderitaan Rakyat.
Para pengunjuk rasa tersebut juga menurunkan spanduk yang ditinggalkan massa "pro" di pagar MPR/DPR. Spanduk tersebut kemudian dibakar namun segera dipadamkan oleh polisi yang membawa tabung pemadam.
Demonstran kemudian memasang spanduk mereka yang antara lain bertuliskan "gagal. ganti rezim ganti sistem" dan "bongkar KKN Century".
Sebelumnya, polisi membentuk pagar betis di bawah fly over Senayan, sekitar 200 meter dari gerbang MPR/DPR. Mereka hanya membolehkan massa "pro" lewat sedangkan yang akan menyuarakan aspirasi dugaan penyimpangan bailout dicegat. "Kami belum boleh masuk, katanya karena masih ada massa pro-SBY. Jadi dipisah dulu biar tidak bentrok. Lagipula kami masih menunggu kawan-kawan lain datang. Titik kumpulnya di sini," kata seorang demonstran dari KASBI (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia). KASBI mengaku menyewa 10 bus untuk membawa anggotanya berunjuk rasa ke depan MPR/DPR. (ADM/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
Tags: