Bandarlampung (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung mencatat selama Januari-Februari 2010 jumlah penderita chikungunya di provinsi tersebut mencapai 17.370 orang.

"Pertumbuhan tertinggi terjadi di Kabupaten Tanggamus, dengan jumlah penderita sebanyak 4.670 orang, diikuti Kabupaten Pesawaran sebanyak 2.805 orang," kata Kabid Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Lampung, Dyah Iskraeni, di Bandarlampung, Rabu.

Kabupaten dengan jumlah penderita terbanyak ketiga dan keempat, masing-masing Way Kanan, dengan jumlah penderita mencapai 2.785 orang, dan Pringsewu dengan 1.736 penderita.

"Penyebaran virus tersebut memang paling banyak pada daerah yang banyak memiliki areal perkebunan, karena nyamuk yang menjadi mediator penyebarannya hidup pada areal tersebut," terang Dyah.

Karena itu, pihaknya mengajak seluruh masyarakat Lampung, khususnya yang tinggal di sekitar area perkebunan, untuk mewaspadai penyebaran wabah chikungunya yang semakin marak sepanjang 2010.

"Sebenarnya masyarakat harus mewaspadai virus DBD dan chikungunya pada musim penghujan yang kebetulan sama-sama disebarkan oleh nyamuk, namun chikungunya harus lebih diwaspadai karena pertumbuhan penderitanya jauh lebih signifikan," katanya.

Dia mengakui, Dinkes Lampung tidak mampu melakukan pencegahan dengan pengasapan pada seluruh wilayah endemis tersebut, mengingat keterbatasan anggaran dan tidak sebanding dengan luasan daerah.

"Jumlah penderita chikungunya hanya dalam dua bulan terakhir sudah nyaris melebihi data penderita tahun lalu, sehingga penyebarannya harus kita tekan," kata dia.(T013/A024)