Dinkes: DKI bersiaga atas OTG di Jakarta capai 53 persen
2 Oktober 2020 20:03 WIB
Petugas merapikan ruang isolasi mandiri pasien COVID-19 di Gelanggang Remaja Kecamatan Pademangan, Jakarta, Minggu (27/9/2020). GOR Kecamatan Pademangan yang merupakan percontohan graha sehat mandiri pasien COVID-19 tersebut telah menyiapkan 30 bilik isolasi pasien COVID-19 dengan fasilitas tempat tidur, lemari, dan peralatan mandi. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras)
Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut Pemprov DKI Jakarta bersiaga atas jumlah orang tanpa gejala (OTG) yang mencapai 53 persen atau mendominasi jumlah kasus aktif COVID-19 .
"Dari kasus aktif harian per 1 Oktober 2020, orang tanpa gejala sekitar 53 persen. Jadi, rentang angkanya sekitar 50 persen, dengan tanpa gejala tentu harus kami siagakan (lokasi isolasi terkendali)," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam rekaman video BNPB, Kamis.
Dengan jumlah OTG yang mendominasi, Widyastuti menyebut kondisi ini cukup mengkhawatirkan karena mereka tidak menyadari terpapar COVID-19 yang berpotensi menularkan virus tersebut kepada orang yang rentan seperti lanjut usia dan memiliki penyakit bawaan.
Karenanya, lanjut Widyastuti, pemerintah daerah sangat terbantu dengan penyediaan Fasilitas Kesehatan Mandiri Kemayoran dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, karena fasilitas tersebut dapat menampung OTG dan bergejala ringan sehingga mereka tidak menularkan virus tersebut kepada orang lain.
"Kami ada sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah melalui hotel-hotel. Ada tiga hotel yang sudah siap menampung, kemudian di DKI kami juga menyiapkan tiga wisma Jakarta Islamic Center; Graha TMII; dan Graha Ragunan untuk menampung orang tanpa gejala," ujarnya.
Berdasarkan data dari Pemprov DKI, kasus aktif di Jakarta sampai Jumat (2/10) mencapai 12.600 orang. Sedangkan jumlah kasus konfirmasi positif secara total di Jakarta mencapai 76.619 kasus.
Dari jumlah tersebut, total 62.279 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 81,3 persen dan 1.740 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,3 persen. Sedangkan tingkat positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir mencapai 13 persen, sedangkan angka kumulatif sejak Maret mencapai 8,1 persen.
"Dari kasus aktif harian per 1 Oktober 2020, orang tanpa gejala sekitar 53 persen. Jadi, rentang angkanya sekitar 50 persen, dengan tanpa gejala tentu harus kami siagakan (lokasi isolasi terkendali)," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam rekaman video BNPB, Kamis.
Dengan jumlah OTG yang mendominasi, Widyastuti menyebut kondisi ini cukup mengkhawatirkan karena mereka tidak menyadari terpapar COVID-19 yang berpotensi menularkan virus tersebut kepada orang yang rentan seperti lanjut usia dan memiliki penyakit bawaan.
Karenanya, lanjut Widyastuti, pemerintah daerah sangat terbantu dengan penyediaan Fasilitas Kesehatan Mandiri Kemayoran dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, karena fasilitas tersebut dapat menampung OTG dan bergejala ringan sehingga mereka tidak menularkan virus tersebut kepada orang lain.
"Kami ada sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah melalui hotel-hotel. Ada tiga hotel yang sudah siap menampung, kemudian di DKI kami juga menyiapkan tiga wisma Jakarta Islamic Center; Graha TMII; dan Graha Ragunan untuk menampung orang tanpa gejala," ujarnya.
Berdasarkan data dari Pemprov DKI, kasus aktif di Jakarta sampai Jumat (2/10) mencapai 12.600 orang. Sedangkan jumlah kasus konfirmasi positif secara total di Jakarta mencapai 76.619 kasus.
Dari jumlah tersebut, total 62.279 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 81,3 persen dan 1.740 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,3 persen. Sedangkan tingkat positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir mencapai 13 persen, sedangkan angka kumulatif sejak Maret mencapai 8,1 persen.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: