Yogyakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (purn)Moeldoko menemui Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir di Grha Suara Muhammadiyah, Yogyakarta, Jumat sore, membicarakan penanganan COVID-19.

"Lebih ke silaturahim kepada Prof Haedar. Kedua, membicarakan tentang penanganan COVID-19," kata Moeldoko seusai menemui Haedar.

Ia mengaku mendapatkan banyak masukan dari Haedar. Salah satunya, terkait perlunya penambahan PCR. "Nanti saya mengomunikasikan kepada satgas agar menjadi atensi," katanya.

Baca juga: Moeldoko: Penanganan COVID-19 di DIY sejalan dengan kebijakan pusat

Menurut Moeldoko, dengan 89 rumah sakit yang dimiliki, Muhammadiyah telah terlibat secara aktif mengerahkan tenaga kesehatannya menangani COVID-19 di Indonesia.

"Pemerintah mengapresiasi atas partisipasi Muhammadiyah untuk ikut terlibat dalam penanganan COVID-19. 89 rumah sakit bukan persoalan yang gampang, tapi Alhamdulillah bisa dijalankan dengan baik," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga menyampaikan apresiasi terhadap pengabdian dan pengorbanan para tenaga medis.

Baca juga: Moeldoko ajak masyarakat Jateng disiplin patuhi protokol kesehatan

Mantan Panglima TNI ini meminta masyarakat berempati dan tidak justru melakukan perundungan terhadap para tenaga medis yang merupakan ujung tombak penanganan COVID-19 di Tanah Air.

"Tenaga medis telah mengorbankan segalanya untuk pasien COVID-19. Sangat patut kita memberikan rasa hormat dan tolong jangan di-'bully', jangan diperlakukan kasar karena beliau-beliau ini jadi ujung tombak dalam pertempuran melawan COVID ini," kata dia.

Baca juga: Ganjar dan Moeldoko minta rumah sakit jujur data kematian pasien

Baca juga: Kepala Staf Kepresidenan puji penanganan COVID-19 di Surabaya