Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menilai kinerja ekspor Indonesia sudah pulih seperti sebelum krisis ekonomi terjadi sesuai dengan pemulihan ekonomi dunia saat ini.

"Menurut saya, ini positif. Perkembangan ekspor sudah pulih kembali sesuai dengan pemulihan ekonomi dunia termasuk pertumbuhan yang tinggi di Asia," katanya di Jakarta, Selasa.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor Indonesia selama Januari 2010 mengalami penurunan 13,29 persen dibanding Desember 2009, dari 13,348 miliar dolar AS menjadi 11,575 miliar dolar .

Angka tersebut dibanding Januari 2009 yang tercatat 7,28 miliar dolar, mengalami peningkatan 58,99 persen. Penurunan ekspor pada Januari 2010 disebabkan oleh menurunnya ekspor nonmigas sebesar 14,87 persen yakni dari 10,845 miliar dolar AS menjadi 9,232 dolar AS.

Selain itu juga disebabkan menurunnya ekspor migas sebesar 6,42 persen dari 2,503 miliar dolar AS menjadi 2,342 miliar dolar. Penurunan ekspor migas itu terjadi pada ekspor minyak mentah sebesar

30,21 persen menjadi 667,1 juta dolar AS.

Sementara ekspor hasil minyak naik sebesar 5,25 persen menjadi 313,3 juta dolar AS dan ekspor gas naik sembilan persen menjadi 1,362 miliar dolar AS.

Secara volume, ekspor migas Januari 2010 terhadap Desember 2009 (berdasarkan data Pertamina dan BP Migas) untuk minyak mentah dan hasil minyak masing-masing turun 31,83 persen dan 4,13 persen, sebaliknya untuk gas naik sebesar 10,56 persen.

Kinerja ekspor nonmigas Indonesia ke China semakin meningkat bahkan kembali menggeser Amerika Serikat (AS) yang menjadi negara tujuan ekspor utama Indonesia selain Jepang.

Mendag menilai kondisi itu normal terjadi mengingat permintaan barang dari AS sudah mencapai puncaknya pada kuartal terakhir 2009 saat menjelang natal dan tahun baru.

"Itu bisa saja karena faktor musiman, permintaan dari AS kan naik menjelang Natal dan musim panas, sekarang sudah lewat masa itu," jelasnya.

Menurut catatat BPS, ekspor ke China selama Januari 2010 mencapai 1,012 miliar dolar AS sedangkan ekspor ke AS hanya 997,7 juta dolar. Kinerja ekspor ke China itu melampaui catatan nilai ekspor ke Uni Eropa yang mencapai 1,05 miliar dolar AS.

Sebelumnya, pada Desember 2009, ekspor ke China juga mengalahkan AS yakni sebesar 1,207 miliar dolar AS, sedangkan ekspor ke AS hanya 1,044 miliar dolar.

Ekspor Indonesia ke Jepang selama Januari 2010 masih menduduki posisi pertama terbesar yakni 1,316 miliar dolar meningkat dari 1,25 miliar dolar pada Desember 2009.

Ekspor nonmigas ke Jepang mencatat prestasi yang tinggi 1,32 miliar AS seiring dengan perbaikan ekonomi di Jepang.

(T.E014/S026)