Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Marzuki Alie menegaskan akan tetap memimpin sidang paripurna DPR, Rabu (3/3), yang mengagendakan mendengarkan pandangan akhir fraksi dan pengambilan keputusan DPR terkait hasil Panitia Angket Century .

"Besok saya tetap memimpin sidang paripurna," kata Marzuki usai menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk "Setelah Angket Century, Lalu Bagaimana?" yang digelar Pimpinan Kolektif Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Jakarta, Selasa.

Marzuki bersikukuh tindakannya menutup sidang paripurna hari Selasa (2/3), yang akhirnya memancing keributan tidak ada yang salah karena memang agenda sidang telah selesai.

"Sesuai kesepakatan agenda sidang tadi adalah pelantikan dan penyampaikan laporan dari Pansus, dan dari awal tidak ada usul perubahan. Ketika dua agenda itu selesai, ya, sidang saya tutup," katanya.

Soal tindakannya yang dinilai otoriter karena menutup sidang tanpa berkonsultasi dengan pimpinan DPR lainnya, Marzuki menyatakan, ia melakukan itu karena memang sidang telah menyelesaikan agenda yang disepakati dan tidak ada lagi hal substansial yang harus dibahas.

"Untuk menutup sidang , saya kira tak perlu konsultasi, wong agenda sudah selesai, kecuali kalau saya menutup sidang untuk menghalangi pengambilan keputusan," katanya.

Ia pun menilai tidak ada urgensinya untuk menskors persidangan karena memang tidak ada lagi masalah substansial yang harus dibahas.

Secara terpisah, saat memberi keterangan pers, tiga wakil ketua DPR yakni Pramono Anung, Priyo Budi Santoso, dan Anis Matta, menyesalkan sikap Ketua DPR Marzuki Ali dalam memimpin sidang paripurna.

Menurut Anis, meski Bamus memutuskan paripurna dua kali, sidang paripurna adalah sidang tertinggi yang bisa saja mengubah keputusan Bamus.

Anis berpendapat semestinya pimpinan sidang menskors terlebih dulu persidangan untuk lobi antarpimpinan fraksi agar tidak berakhir ricuh.
(S024/R009)