"Sudah bagus ini, Banyumas langsung gas saja, saya setuju. Kita perlu aksi konkret, 'Hetero Space' bisa menjadi tempat untuk menyiapkan perekonomian kita. Jadi ketika vaksin (COVID-19) ditemukan kita benar-benar siap untuk tancap gas," katanya di Semarang, Jumat.
Ganjar merespons positif dan memberikan apresiasi atas kinerja "Hetero Space" di Kota Semarang karena kegiatan-kegiatan "co-working" tersebut dapat menjadi ruang untuk mengembangkan industri kreatif dan UMKM dalam rangka menyiapkan pertumbuhan ekonomi ketika vaksin COVID-19 ditemukan.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai bertemu dengan Master of Coins Hetero Space Khaleed Hadi Pranowo serta Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati untuk membahas rencana pembuatan "Hetero Space" di Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Digitalisasi UMKM dan masa depan bangsa
Khaleed mengatakan bahwa sejak awal dibuka pada Januari 2020 hingga akhir Agustus 2020 tercatat sudah ada 231 kegiatan, baik "online" maupun "offline" yang diselenggarakan di "Hetero Space" Semarang.
Menurut dia, ratusan kegiatan itu mampu menyerap 12.908 anggota yang berinteraksi dengan "Hetero Space" yang juga telah menjadi ruang untuk 1.000 rintisan awal digital tumbuh, tidak hanya kota di Jawa Tengah tetapi juga kota-kota lain di Indonesia.
"231 kegiatan itu kami lakukan secara 'online', 'offline', dan juga 'hybrid' (menggabungkan keduanya, red). "Kami juga menggandeng beberapa komunitas di Jawa Tengah dan luar Jateng. Kami ingin lebih menebarkan kesempatan buat masyarakat secara umum untuk lebih aktif dan produktif belajar bareng mengenai industri kreatif di "Hetero Space'," ujarnya.
Baca juga: Ketika UMKM perlu diperkuat untuk putar roda ekonomi
Ia menjelaskan bahwa dari ratusan kegiatan dengan 12 ribuan anggota itu ada beberapa manfaat yang sudah mendapatkan dampak secara langsung, tapi ada juga yang tidak langsung artinya saat ini masih ada yang dikembangkan lagi pascakegiatan seperti kegiatan berbentuk manajerial dan vokasional seperti desain dan foto produk.
"Setelah mengikuti pelatihan dari kami, mereka bisa memiliki desain 'packaging' yang lebih baik dan menarik dari sebelumnya sehingga meningkatkan omzet. Untuk manajerial ada pelatihan 'digital marketing' untuk akses ke 'e-commerce'. Kalau kegiatan 'start up' kita mengundang masyarakat untuk belajar membuat 'start up' dalam waktu tiga hari," katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati menambahkan untuk rencana Hetero Space di Banyumas nantinya akan memanfaatkan gedung pembantu gubernur di sana.
Baca juga: Teten ajak UMKM pahami tren pasar global
Ruang kolaborasi itu, kata dia, akan mulai disiapkan tahun ini tidak hanya Banyumas, tapi juga akan dibuat di Kota Surakarta.
"Gubernur ingin tahun ini, sebenarnya itu kami siapkan untuk 2021. Kenapa Banyumas karena di sana banyak sekali anak muda kreatif, tapi sarana pendukung masih sedikit, respons komunitas anak muda di sana juga bagus," ujarnya.