Asuncion (ANTARA) - Kongres Paraguay mengumumkan keadaan darurat nasional pada hari Kamis ketika kebakaran hutan berkobar, membakar sebagian besar hutan kering Chaco, rumah bagi peternakan sapi, jaguar, dan banyak suku asli.
Deklarasi darurat itu meningkatkan dana untuk pemadam kebakaran dan membuka pintu untuk meminta bantuan internasional untuk menjinakkan kobaran api, yang telah menyebar di seluruh negeri.
Pihak berwenang mengatakan dua pesawat pemadam kebakaran telah tiba di negara itu dan akan memadamkan daerah yang terkena dampak paling parah.
Tetangga regional Argentina, Bolivia, dan Brazil juga berjuang untuk mengatasi kebakaran yang mengancam mencapai level bersejarah di tengah kekeringan dan cuaca kering.
Baca juga: Bolsonaro sebut masyarakat pribumi penyebab kebakaran Amazon
Baca juga: Polisi selidiki unsur kesengajaan dalam kebakaran Oregon
Di Paraguay, Sekretariat Darurat Nasional (SEN) mengatakan telah mendeteksi 5.231 kebakaran dalam 24 jam, sebagian besar di kawasan hutan lebat Chaco.
Kepala SEN Joaquin Roa menyebut wilayah itu sebagai "tempat berkembang biak ... untuk kebakaran hutan," tanpa diperkirakan hujan dan suhu udara melonjak.
"Semua api yang merambah sudah terkontrol tapi kami belum memenangkan pertempuran, kami tidak bisa menurunkan pertahanan kami," kata Roa.
Direktorat Meteorologi Paraguay memperkirakan hujan tidak akan turun hingga 7 Oktober.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kebakaran hutan di Ukraina tewaskan sedikitnya delapan orang
Baca juga: Kebakaran di California sebabkan tiga orang tewas, ribuan dievakuasi
Paraguay umumkan keadaan darurat saat kebakaran hutan berkobar
2 Oktober 2020 11:17 WIB
Ilustrasi-- Sebuah heli membawa air untuk memadamkan kebakaran hutan (ANTARA FOTO/REUTERS/Adrees Latif/WSJ/djo (REUTERS/ADREES LATIF)
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: