Sri Mulyani: Harus adaptif, responsif, dan peduli atasi pandemi
2 Oktober 2020 09:44 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Peringatan Hari Oeang RI ke-74 di Jakarta, Jumat (2/10/2020). ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa seluruh jajaran di Kementerian Keuangan harus mampu adaptif, responsif, dan peduli dalam mengatasi pandemi COVID-19.
“Harus adaptif, responsif dan peduli untuk menangani COVID-19 dan mendorong kebangkitan RI,” katanya dalam acara Peringatan Hari Oeang RI ke-74 di Jakarta, Jumat.
Sri Mulyani menyatakan sikap adaptif dapat dilakukan melalui pengelolaan instrumen APBN yang harus bisa fleksibel dalam merespon tantangan COVID-19 namun tetap dengan tata cara yang benar.
Baca juga: Menkeu: Pandemi tak lunturkan semangat peringati Hari Oeang RI ke-74
“Dalam pengelolaan keuangan negara tools atau instrumen APBN harus adaptif bahkan sangat berubah dan mengubah diri kita untuk merespon kondisi tantangan COVID-19,” ujarnya.
Sementara itu, ia menuturkan sikap responsif bisa tergambarkan melalui perubahan APBN yang dilakukan untuk membantu masyarakat menangani dampak pandemi COVID-19.
Ia menyebutkan respon untuk membantu masyarakat dapat diberikan berupa fokus penggunaan APBN untuk bidang kesehatan, jaminan sosial, bantuan UMKM dan dunia usaha serta pemerintah daerah.
Baca juga: Sri Mulyani: APBN 2021 jadi alat pemulihan ekonomi dari pandemi
“Itu dilakukan agar bangkit kembali. Itu semua dilakukan secara respon dan peduli,” tegasnya.
Sri Mulyani melanjutkan, untuk sikap peduli bisa diterapkan oleh masing-masing jajaran Kemenkeu untuk melalukan pengaturan keuangan negara dalam rangka menjaga daya tahan RI di tengah krisis pandemi.
“Kita lakukan adjustment untuk menjaga daya tahan RI dan keuangan negara agar kita bisa mengatasi COVID-19 yang luar biasa menantang dan berat. Insya Allah dengan ikhtiar dan doa bisa mengatasinya,” katanya.
“Harus adaptif, responsif dan peduli untuk menangani COVID-19 dan mendorong kebangkitan RI,” katanya dalam acara Peringatan Hari Oeang RI ke-74 di Jakarta, Jumat.
Sri Mulyani menyatakan sikap adaptif dapat dilakukan melalui pengelolaan instrumen APBN yang harus bisa fleksibel dalam merespon tantangan COVID-19 namun tetap dengan tata cara yang benar.
Baca juga: Menkeu: Pandemi tak lunturkan semangat peringati Hari Oeang RI ke-74
“Dalam pengelolaan keuangan negara tools atau instrumen APBN harus adaptif bahkan sangat berubah dan mengubah diri kita untuk merespon kondisi tantangan COVID-19,” ujarnya.
Sementara itu, ia menuturkan sikap responsif bisa tergambarkan melalui perubahan APBN yang dilakukan untuk membantu masyarakat menangani dampak pandemi COVID-19.
Ia menyebutkan respon untuk membantu masyarakat dapat diberikan berupa fokus penggunaan APBN untuk bidang kesehatan, jaminan sosial, bantuan UMKM dan dunia usaha serta pemerintah daerah.
Baca juga: Sri Mulyani: APBN 2021 jadi alat pemulihan ekonomi dari pandemi
“Itu dilakukan agar bangkit kembali. Itu semua dilakukan secara respon dan peduli,” tegasnya.
Sri Mulyani melanjutkan, untuk sikap peduli bisa diterapkan oleh masing-masing jajaran Kemenkeu untuk melalukan pengaturan keuangan negara dalam rangka menjaga daya tahan RI di tengah krisis pandemi.
“Kita lakukan adjustment untuk menjaga daya tahan RI dan keuangan negara agar kita bisa mengatasi COVID-19 yang luar biasa menantang dan berat. Insya Allah dengan ikhtiar dan doa bisa mengatasinya,” katanya.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: