Rutan Wonosobo fasilitasi "video call" gratis napi dengan keluarga
2 Oktober 2020 06:55 WIB
Seorang perempuan melakukan "video call" dari rumah melalui layar laptop dengan suaminya di dalam rutan dengan memanfaatkan fasilitas Vicado Rutan Wonosobo. (ANTARA/Heru Suyitno)
Wonosobo (ANTARA) - Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosobo, Jawa Tengah, melakukan terobosan baru di tengah pandemi COVID-19 dengan memfasilitasi "video call" gratis antara narapidana dengan keluarganya di rumah.
Kepala Rutan Wonosobo Yoga Indra Wicaksi di Wonosobo, Jumat, mengatakan program ini dinamakan Vicado atau "video call door to door" bagi keluarga narapidana yang tidak mampu.
"Petugas kami akan mengunjungi rumah keluarga narapidana yang tidak mampu tersebut untuk melakukan 'video call' dengan warga binaan di dalam rutan, ini untuk memberi kemudahan kepada mereka. Pada dasarnya warga binaan mendapat kunjungan adalah hak mereka, karena pandemi maka kami melakukan terobosan ini," katanya.
Baca juga: Dirjenpas apresiasi eks napi teroris sumbang 1.350 masker di Jateng
Ia menuturkan layanan sosial ini merupakan pengembangan dari layanan "video call" yang telah berlangsung selama pandemi COVID-19, yakni pihak keluarga datang di rutan kemudian melakukan "video call" dari bilik yang disediakan di depan rutan dengan warga binaan yang ada di dalam rutan. Selama pandemi ini warga binaan tidak boleh menerima tamu secara langsung.
Namun, bagi keluarga yang tidak mampu untuk datang ke rutan dengan mengeluarkan biaya menjadi kendala tersendiri bagi mereka, apalagi di tengah pandemi ini.
Oleh karena itu, petugas rutan mendatangi keluarga napi dengan membawa alat komunikasi kemudian disambungkan dengan peralatan yang sudah disiapkan di dalam rutan sehingga mereka bisa saling berkomunikasi secara virtual.
Ia menyebutkan dari hampir 200 napi/tahanan di Rutan Wonosobo, sekitar 60 persen dari keluarga tidak mampu.
"Oleh karena itu, kami ada inovasi untuk mengunjungi keluarga napi agar bisa melakukan 'video call' dan kelihatannya ini baru pertama kali di Indonesia," katanya.
Baca juga: Mantan napi teroris di Jateng dukung kesuksesan pilkada serentak
Ia berharap layanan sosial ini bisa dilakukan oleh rutan maupun lembaga pemasyarakatan yang lain.
"Menurut kami pengaruhnya besar sekali baik bagi warga binaan maupun keluarganya. Kadang-kadang di dalam mereka melamun karena ingin tahu kondisi keluarganya dan layanan ini menjadi salah satu solusinya," katanya.
Ia menyampaikan dalam program ini pihaknya bekerja sama dengan Telkomsel sehingga sinyal internetnya bagus untuk melakukan "video call".
Warga binaan Rutan Wonosobo Harun Al Rosyid mengatakan layanan "video call" ini sangat membantu warga binaan, karena selama pandemi corona ini warga binaan sulit untuk bertemu keluarga dan "video call" inilah yang membantu mempertemukan dirinya dengan keluarganya walaupun cuma lewat media.
Menurut dia, program "video call door to door" ini sangat membantu keluarga menengah ke bawah, apalagi bagi keluarga yang tidak mempunyai telepon seluler atau mempunyai telepon seluler tetapi masih jadul tidak bisa untuk "video call".
"Program ini sangat bagus, apalagi tidak dipungut biaya untuk melakukan 'video call' ini. Kami hanya diminta untuk mendaftar dan mengantre untuk menggunakan fasilitas ini. Kami senang sudah difasilitasi Rutan Wonosobo," katanya.
Baca juga: BNN Jateng ungkap peredaran sabu dikendalikan napi Kedungpane
Seorang istri warga binaan Saritem yang tinggal di kawasan Seruni Wonosobo saat dikunjungi tim Vikado Rutan Wonosobo menyampaikan terima kasih mendapat layanan "video call" tersebut sehingga dirinya beserta keluarganya bisa berbicara dengan suaminya di rutan.
"Sudah lama ingin ketemu dan alhamdulillah diberi kesempatan atau layanan seperti ini, petugas dari rutan datang ke rumah dan kami bisa bicara lewat layar, apalagi selama ini kami juga tidak punya telepon seluler untuk fasilitas tersebut sehingga sangat membantu kami," katanya.
Ia mengatakan ketemu langsung dengan suami di rutan terakhir sekitar enam bulan lalu atau sebelum pandemi. Dengan layanan ini dirinya bisa mengetahui kondisi suami di rutan.
Kepala Rutan Wonosobo Yoga Indra Wicaksi di Wonosobo, Jumat, mengatakan program ini dinamakan Vicado atau "video call door to door" bagi keluarga narapidana yang tidak mampu.
"Petugas kami akan mengunjungi rumah keluarga narapidana yang tidak mampu tersebut untuk melakukan 'video call' dengan warga binaan di dalam rutan, ini untuk memberi kemudahan kepada mereka. Pada dasarnya warga binaan mendapat kunjungan adalah hak mereka, karena pandemi maka kami melakukan terobosan ini," katanya.
Baca juga: Dirjenpas apresiasi eks napi teroris sumbang 1.350 masker di Jateng
Ia menuturkan layanan sosial ini merupakan pengembangan dari layanan "video call" yang telah berlangsung selama pandemi COVID-19, yakni pihak keluarga datang di rutan kemudian melakukan "video call" dari bilik yang disediakan di depan rutan dengan warga binaan yang ada di dalam rutan. Selama pandemi ini warga binaan tidak boleh menerima tamu secara langsung.
Namun, bagi keluarga yang tidak mampu untuk datang ke rutan dengan mengeluarkan biaya menjadi kendala tersendiri bagi mereka, apalagi di tengah pandemi ini.
Oleh karena itu, petugas rutan mendatangi keluarga napi dengan membawa alat komunikasi kemudian disambungkan dengan peralatan yang sudah disiapkan di dalam rutan sehingga mereka bisa saling berkomunikasi secara virtual.
Ia menyebutkan dari hampir 200 napi/tahanan di Rutan Wonosobo, sekitar 60 persen dari keluarga tidak mampu.
"Oleh karena itu, kami ada inovasi untuk mengunjungi keluarga napi agar bisa melakukan 'video call' dan kelihatannya ini baru pertama kali di Indonesia," katanya.
Baca juga: Mantan napi teroris di Jateng dukung kesuksesan pilkada serentak
Ia berharap layanan sosial ini bisa dilakukan oleh rutan maupun lembaga pemasyarakatan yang lain.
"Menurut kami pengaruhnya besar sekali baik bagi warga binaan maupun keluarganya. Kadang-kadang di dalam mereka melamun karena ingin tahu kondisi keluarganya dan layanan ini menjadi salah satu solusinya," katanya.
Ia menyampaikan dalam program ini pihaknya bekerja sama dengan Telkomsel sehingga sinyal internetnya bagus untuk melakukan "video call".
Warga binaan Rutan Wonosobo Harun Al Rosyid mengatakan layanan "video call" ini sangat membantu warga binaan, karena selama pandemi corona ini warga binaan sulit untuk bertemu keluarga dan "video call" inilah yang membantu mempertemukan dirinya dengan keluarganya walaupun cuma lewat media.
Menurut dia, program "video call door to door" ini sangat membantu keluarga menengah ke bawah, apalagi bagi keluarga yang tidak mempunyai telepon seluler atau mempunyai telepon seluler tetapi masih jadul tidak bisa untuk "video call".
"Program ini sangat bagus, apalagi tidak dipungut biaya untuk melakukan 'video call' ini. Kami hanya diminta untuk mendaftar dan mengantre untuk menggunakan fasilitas ini. Kami senang sudah difasilitasi Rutan Wonosobo," katanya.
Baca juga: BNN Jateng ungkap peredaran sabu dikendalikan napi Kedungpane
Seorang istri warga binaan Saritem yang tinggal di kawasan Seruni Wonosobo saat dikunjungi tim Vikado Rutan Wonosobo menyampaikan terima kasih mendapat layanan "video call" tersebut sehingga dirinya beserta keluarganya bisa berbicara dengan suaminya di rutan.
"Sudah lama ingin ketemu dan alhamdulillah diberi kesempatan atau layanan seperti ini, petugas dari rutan datang ke rumah dan kami bisa bicara lewat layar, apalagi selama ini kami juga tidak punya telepon seluler untuk fasilitas tersebut sehingga sangat membantu kami," katanya.
Ia mengatakan ketemu langsung dengan suami di rutan terakhir sekitar enam bulan lalu atau sebelum pandemi. Dengan layanan ini dirinya bisa mengetahui kondisi suami di rutan.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: