Jakarta (ANTARA) - Ketua Forum Rekat Anak Bangsa Eka Gumilar menilai mantan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu layak menyandang predikat sebagai "Bapak Bela Negara" karena jiwa patriotiknya dan selalu mengupayakan mempersatukan anak bangsa.

"Beliau (Ryamizard) ini kan tokoh yang bisa diterima semua golongan dan kelompok, memiliki jiwa patriotik sejati dan selalu berkeinginan mempersatukan anak bangsa. Pantaslah beliau ini kita sebut sebagai Bapak Bela Negara," ujar Eka dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis.

Menurut Eka, Ryamizard merupakan figur "low profile", namun prestasi dan kontribusi mantan Kepala Staf TNI AD (Kasad) itu terhadap negara cukup signifikan.

Karena itu, lanjut Eka, tidak heran jika sosok Ryamizard disenangi tokoh masyarakat lintas generasi.

"Pendekatan kekeluargaan dan silaturahmi adalah kunci beliau dalam merangkul para tokoh anak bangsa semua golongan. Walau terkenal sebagai jenderal tempur karena 14 tahun waktu beliau dihabiskan di lapangan bersama prajurit, tapi beliau memiliki kerendahan hati, tidak sombong, dan argogan," katanya.

Lebih lanjut, Eka menambahkan pihaknya akan mengundang Ryamizard sebagai "keynote speech" pada acara Focua Group Discussion (FGD) bertajuk "Doa Dan Harapan Untuk Negeri", di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Jumat, 3 Oktober 2020.

Eka memastikan penyelenggaraan kegiatan tersebut akan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat.

Selain Ryamizard, acara juga akan dihadiri Muzakir Manaf dari Aceh, Prof. Muh. Asdar dari Sulawesi Selatan, Wasekjen MUI Ustaz Zaitun Rasmin, budayawan Ridwan Saidi, perwakilan PA 212, Politikus PKS Mardani Ali Sera, Adhie Massardi, KH. Abah Roudh Bahar, dan sejumlah tokoh lainnya.

Sementara itu, FGD akan dipandu Ustaz Haikal Hassan bersama Sekretaris Jenderal Forum Rekat Indonesia Fristian Griec, dan ditayangkan secara "live streaming" melalui akun Youtube Rekat TV.

Eka menjelaskan hasil dari FGD yang membahas problematika bangsa dari sejumlah tokoh tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada pemerintah.

"Sewajarnya kita meminta pendapat para tokoh agama dan masyarakat untuk bisa kita berikan rekomendasi kepada pemerintah. Selama ini kita sering mengkritisi pemerintah, sudah sepatutnya kita juga memberikan saran dan solusi," katanya.