Jakarta (ANTARA News) - Suasana marak mewarnai kompleks Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa ini, ditandai dengan terjadinya `perang spanduk` antara para pendukung maupun anti kebijakan `bail out` (penggelontoran dana talangan) Rp6,7 Triliun oleh otoritas keuangan RI kepada Bank Century.

Situasi ramai ini telah berlangsung jauh sebelum Rapat Paripurna DPR RI yang dipimpin Ketuanya, Marzuki Alie, membuka perhelatan itu di dalam gedung.

Di luar gedung, selain adanya pengawalan ketat dari 2.000-an aparat keamanan, muncul salah satu spanduk yang mencolok, memunculkan foto `close up` seorang anggota Pansus Angket Kasus Century DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat (FPD), Ruhut Sitompul, dipadu dengan wajah seekor hewan, ditambah embel-embel tulisan "Kamu maling, kan?".

Lalu, ada pula spanduk berukuran sekitar 3 x 2 meter bertuliskan "Ganti Rezim Ganti Sistem, Tanpa SBY" yang digantungkan di pintu utama, sehingga mengundang banyak perhatian publik.

Selain itu, sebuah `banner` yang termasuk paling panjang, juga dipancangkan secara mencolok mata, karena memancangkan huruf-huruf besar "Century Mania, Tangkap Maling Century" dengan menonjolkan warna biru.

Semua spanduk itu dibuat sedemikian rupa, terutama dengan pewarnaan mencolok, sehingga langsung dapat dipahami maknanya oleh masyarakat.

Misalnya saja, spanduk "Ganti Rezim, Ganti Sistem, Tanpa SBY`, berwarna dasar merah putih, sementara poster yang mengangkat kata-kata "62% dan 49% = 6,7 T suara rakyat dengan uang rakyat`, menonjolkan warna-warni kontras.

Di pintu utara Kompleks DPR RI Senayan, merupakan arena paling banyak dipancangkan spanduk maupun poster berbagai ukuran.

Tak ketinggalan poster tokoh paling populer dari `megaskandal` Bank Century ini, yakni Sri Mulyani, dipancangkan dengan berbagai gaya, di antaranya ada yang ditambah kata-kata: "SBY Rela Mundur".(M036/A024)