Garut (ANTARA News) - Para pelajar SD, SMP dan SMA yang masih dievakuasi pada setiap tenda di lokasi pengungsian kabupaten Garut, Jawa Barat, akan tetap diikutsertakan dalam pelaksanaan ujian nasional (UN).
Sehingga terjadinya kerusakan SD Sukalaksana di kecamatan Talegong, akibat digerus tanah longsor dan banjir lumpur belum lama ini, diharapkan bisa segera tuntas diperbaiki agar dapat dimanfaatkan untuk pelaksanaan UN, kata Kepala Dinas Pendidikan kabupaten setempat, H. Komar. M, M.Pd, Senin.
Sedangkan terdapatnya ruangan SMPN dan SMAN Talegong, yang kini dimanfaatkan untuk evakuasi pengungsian penduduk, ruangan lainnya masih tetap bisa dimanfaatkan bagi pelaksanaan UN tersebut, katanya.
Karena itu saat ini, seluruh Kepala Unit Pengelola Teknis daerah pada setiap wilayah kecamatan di kabupaten Garut, terus-menerus melakukan berbagai persiapan dengan menjalin koordinasi bersama para kepala sekolah di wilayahnya masing-masing.
Masyarakat miskin dan ibu hamil juga selama ini mendapat sentuhan program keluarga harapan (PKH), agar mereka sehat dan sejahtera, untuk bisa tertap menyekolahkan anak yang pada 2009 lalu terdapat sekitar 16.000 jiwa penduduk mendapatkan sentuhan PKH.
Karenanya pada Mei 2010, Dinas Pendidikan Garut akan mengagendakan pencanangan program wajib belajar 12 tahun, untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) SMA/SMK, katanya.
Karena juga ditunjang dengan pemberian subsidi dana "biaya siswa miskin" (BSM), untuk dapat memotivasi gairah belajar para siswa hingga minimal dapat menamatkan SLTA, ungkapnya. (Ant/K004)
Pelajar di Pengungsian Ikut Ujian Nasional
2 Maret 2010 06:19 WIB
Ujian Nasional (UN)/ilustrasi. (ANTARA/Prasetyo Utomo)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: