Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial memberikan bantuan bahan bangunan rumah (BBR) senilai Rp466 juta kepada 87 keluarga korban angin puting beliung di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI Muhammad Safii Nasution dalam rilis yang diterima di Jakarta, Kamis, menjelaskan pemberian bantuan kepada 87 keluarga korban bencana angin puting beliung di Kecamatan Hinai tersebut, telah melalui verifikasi dan validasi terlebih dahulu agar tidak salah sasaran.

Baca juga: Sedikitnya 37 rumah di Langkat rusak diterpa angin puting beliung

Baca juga: Angin puting beliung rusak 124 rumah di Langkat


"Dari 102 yang diusulkan, setelah dilakukan pendataan, verifikasi dan validasi, 87 orang yang rumahnya rusak berat akibat angin puting beliung," kata Safii Nasution.

Warga yang rumahnya rusak tersebut tersebar di tujuh desa, yaitu Desa Tanjung Mulia, Suka Damai Timur, Muka Paya, Suka Damai, Suka Jadi, Paya Rengas dan Batu Melenggang.

Kemensos bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk menyalurkan bantuan secara nontunai kepada masing-masing penerima yang telah tergabung dalam kelompok penerima manfaat.

Bencana angin puting beliung menyebabkan kerusakan 240 unit rumah dengan rincian 97 unit rusak ringan dan 41 unit rusak sedang.

Wakil Bupati Langkat Syah Affandi mengatakan Kabupaten Langkat merupakan wilayah yang rawan bencana alam, seperti angin puting beliung dan banjir. Hal ini diperparah dengan adanya pandemi COVID-19 yang dihadapi masyarakat.

Untuk itu, ia meminta Kemensos juga memberikan perhatian lebih. "Wilayah kami merupakan daerah yang rawan bencana. Jadi, saya minta kepada Kemensos untuk memberikan perhatian lebih," tambah Syah.

Baca juga: Tiga rumah di Langkat rusak diterjang angin kencang

Menanggapi permintaan pemerintah Kabupaten Langkat, Kemensos berjanji akan membentuk dua kampung siaga bencana (KSB).

Safii Nasution menjelaskan pembentukan kampung siaga bencana ini ditujukan untuk memberikan edukasi dan keterlibatan masyarakat terhadap bahaya bencana alam.

Saat ini Kementerian Sosial telah membentuk 773 KSB di seluruh Indonesia. Selain itu, dalam KSB saat ini juga ditambahkan edukasi penanganan wabah COVID-19.

Kemensos juga mempunyai 36 ribu taruna siaga bencana (Tagana) yang bertugas membantu masyarakat dalam mengatasi bencana.