Kasus terus naik, pakar kesehatan minta masyarakat lebih disiplin
1 Oktober 2020 16:43 WIB
Petugas puskesmas memakaikan masker kepada seorang anak saat sosialisasi gerakan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) di kawasan pemukiman warga Tanah Sareal , Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (1/10/2020). Sosialisasi gerakan 3M di kawasan perkampungan tersebut guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.
Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan masyarakat Prof dr Hasbullah Thabrany meminta masyarakat untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan yang diperlukan untuk mencegah penularan COVID-19, di tengah lonjakan kasus yang terus meningkat dari hari ke hari.
"Jadi, kesadaran masyarakat itu bagian dari kunci," kata Prof. Hasbullah melalui sambungan telepon dengan ANTARA di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) sebenarnya cukup bagus dalam upaya menghambat penyebaran COVID-19, namun juga membutuhkan peran aktif tokoh masyarakat atau tokoh agama untuk mengawal penerapannya.
Baca juga: Moeldoko ajak masyarakat Jateng disiplin patuhi protokol kesehatan
Namun demikian, ia menilai kesadaran masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan merupakan kunci dari semua upaya yang telah dilakukan sejauh ini untuk mengendalikan penyebaran COVID-19.
"Istilah PSBM atau PSBB itu tidak ada gunanya kalau sekadar basa-basi. Yang diperlukan adalah fakta di lapangan bahwa itu benar-benar dijalankan (oleh masyarakat). Itu yang paling dibutuhkan," katanya.
Untuk itu, pemerintah, menurut dia, juga perlu terus menerus melakukan sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perlunya disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan lebih ketat, sehingga lonjakan kasus COVID-19 dapat dikendalikan.
"Jad, pemerintah melalui atau bersama dengan media cetak, elektronik, media sosial, terus menggencarkan, menjelaskan agar kita harus bersama-sama. (Masyarakat) enggak bisa egois dengan merasa saya tidak terpapar, saya sehat. Jangan begitu," ujarnya.
Baca juga: Pengamat imbau publik lebih disiplin jalankan protokol kesehatan Covid
Baca juga: Stafsus Mendagri: Tingkatkan disiplin terapkan protokol kesehatan
Masyarakat harus bersama-sama dengan pemerintah dan tim kesehatan melakukan upaya pengendalian penyebaran COVID-19 dengan selalu memakai masker secara benar, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak atau juga menghindari kerumunan orang.
Upaya pengendalian penyebaran COVID-19, katanya, tidak akan pernah bisa tercapai tanpa dukungan masyarakat, karena masyarakat adalah orang pertama yang harus mencegah penyebaran virus mematikan tersebut.
Untuk itu, masyarakat tidak boleh lagi bersikap acuh dengan mengabaikan protokol kesehatan. Oleh karena itu, pemerintah perlu terus menerus mengedukasi masyarakat, dan bila perlu memberlakukan sanksi yang lebih tegas kepada orang-orang yang melanggar protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Baca juga: Sri Mulyani ajak masyarakat disiplin terapkan protokol kesehatan
"Jadi, kesadaran masyarakat itu bagian dari kunci," kata Prof. Hasbullah melalui sambungan telepon dengan ANTARA di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) sebenarnya cukup bagus dalam upaya menghambat penyebaran COVID-19, namun juga membutuhkan peran aktif tokoh masyarakat atau tokoh agama untuk mengawal penerapannya.
Baca juga: Moeldoko ajak masyarakat Jateng disiplin patuhi protokol kesehatan
Namun demikian, ia menilai kesadaran masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan merupakan kunci dari semua upaya yang telah dilakukan sejauh ini untuk mengendalikan penyebaran COVID-19.
"Istilah PSBM atau PSBB itu tidak ada gunanya kalau sekadar basa-basi. Yang diperlukan adalah fakta di lapangan bahwa itu benar-benar dijalankan (oleh masyarakat). Itu yang paling dibutuhkan," katanya.
Untuk itu, pemerintah, menurut dia, juga perlu terus menerus melakukan sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perlunya disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan lebih ketat, sehingga lonjakan kasus COVID-19 dapat dikendalikan.
"Jad, pemerintah melalui atau bersama dengan media cetak, elektronik, media sosial, terus menggencarkan, menjelaskan agar kita harus bersama-sama. (Masyarakat) enggak bisa egois dengan merasa saya tidak terpapar, saya sehat. Jangan begitu," ujarnya.
Baca juga: Pengamat imbau publik lebih disiplin jalankan protokol kesehatan Covid
Baca juga: Stafsus Mendagri: Tingkatkan disiplin terapkan protokol kesehatan
Masyarakat harus bersama-sama dengan pemerintah dan tim kesehatan melakukan upaya pengendalian penyebaran COVID-19 dengan selalu memakai masker secara benar, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak atau juga menghindari kerumunan orang.
Upaya pengendalian penyebaran COVID-19, katanya, tidak akan pernah bisa tercapai tanpa dukungan masyarakat, karena masyarakat adalah orang pertama yang harus mencegah penyebaran virus mematikan tersebut.
Untuk itu, masyarakat tidak boleh lagi bersikap acuh dengan mengabaikan protokol kesehatan. Oleh karena itu, pemerintah perlu terus menerus mengedukasi masyarakat, dan bila perlu memberlakukan sanksi yang lebih tegas kepada orang-orang yang melanggar protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Baca juga: Sri Mulyani ajak masyarakat disiplin terapkan protokol kesehatan
Pewarta: Katriana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: