Teheran (ANTARA News) - Empat wartawan pro-pembaruan dan satu orang profesor yang ditahan setelah pemilihan presiden, yang diperselisihkan tahun lalu di Iran dan memicu demonstrasi anti-pemerintah, telah dibebaskan dengan uang jaminan Minggu, kantor berita ILNA melaporkan.

Kantor berita itu mengatakan wartawan Abdolreza Tajik, Masballah Shamsolvaezin, Mohammad Javad Mozafar, yang juga tawanan aktivis hak asasi manusia, dan Behrang Tonkaboni, pemimpin redaksi sebuah majalah kebudayaan, telah dibebaskan dari penjara Evin di Teheran, sebagaimana dikutip dari AFP.

Seorang pensiunan guru besar universitas, Mohammad Sadeq Rabani, juga dibebaskan setelah mengajukan uang jaminan, kata kantor berita itu.

Kantor berita itu menuturkan orang-orang tersebut ditangkap setelah hari besar Asyura pada 27 September, ketika oposisi turun ke jalan sebagai bagian dari serangkaian protes atas terpilihnya kembali Presiden Mahmoud Ahmadinejad Juni lalu.

Parlemannews.ir, situs Internet yang didominasi kubu konservatif Iran, menyatakan Zafar Mozafar dan Tajik dibebaskan setelah menyerahkan uang jaminan sebesar 100.000 dolar AS.

Pada Kamis, Iran membebaskan sejumlah tokoh oposisi yang ditangkap dalam protes anti-pemerintah, beberapa dengan uang tebusan sementara yang lain hanya mendapat kelonggaran dari penahanan mereka.

Beberapa ribu orang telah ditangkap sejak Juni karena keikutsertaan mereka dalam demonstrasi anti-Ahmadinejad setelah oposisi menuduh telah terjadi kecurangan dalam pemilihan tersebut.

Sebagian besar dari mereka telah dibebaskan, tapi ratusan orang, termasuk puluhan tokoh reformis, wartawan dan aktivis hak asasi manusia masih dipenjarakan.

Beberapa pemimpin oposisi telah dijatuhi masa hukuman penjara yang berat dan 12 orang yang dituduh berupaya untuk menggerakkan kerusuhan dan menggulingkan rezim Islam dijatuhi hukuman mati.

Dua orang telah dieksekusi Januari, sementara 10 orang yang lain sedang menunggu hasil banding mereka.(S008/A024)