Kemenag: Mayoritas santri positif COVID-19 sudah sembuh
1 Oktober 2020 14:04 WIB
Jajaran Kementerian Agama di acara peluncuran Logo dan Rangkaian Kegiatan Hari Santri 2020 di Jakarta, Kamis (1/10/2020). Dalam kegiatan itu, Menteri Agama Fachrul Razi tidak hadir karena masih dalam perawatan pasca dinyatakan sembuh dari COVID-19. (ANTARA/Anom Prihantoro)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi mengatakan sebagian besar santri pondok pesantren yang terinfeksi COVID-19 sudah sembuh.
"Dari sekitar 1.400 santri yang positif, lebih dari 900 santri yang sembuh, sisanya satu santri meninggal dunia," kata Zainut di kantornya, Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan jumlah positif COVID-19 di pesantren terbanyak di ponpes area Jawa Timur, diikuti Jawa Tengah dan Jawa Barat. Selebihnya tersebar rata di tujuh provinsi lainnya.
Total, kata dia, ada 27 pondok pesantren yang menjadi kluster COVID-19 di 10 provinsi. Hal itu memprihatinkan dan Kemenag akan berupaya menanggulangi itu serta menekan penularan virus corona jenis baru di lingkungan pesantren.
Baca juga: Puluhan santri Bintan terpapar COVID-19 dievakuasi ke Gedung LPMP
Baca juga: Wali Kota Batu perintahkan dinkes lakukan pelacakan di Ponpes Al Izzah
Terkait peringatan Hari Santri tahun 2020 di masa pandemi COVID-19, Zainut mengatakan Kemenag mendorong agar pelaksanaannya tidak mengumpulkan tatap muka massa dalam jumlah besar.
Menurut dia, segala kegiatan Hari Santri tahun ini didorong agar diselenggarakan secara virtual nontatap muka.
"Terkait potensi kerumunan kegiatan Hari Santri ini, dipastikan peringatan disesuaikan dengan kondisi pandemi lewat virtual. Kegiatan lomba, seminar dilakukan virtual untuk menjaga kesehatan santri dan para pengasuh ponpes," katanya.
Baca juga: Jumlah santri positif COVID-19 di Purwanegara Banyumas capai 328 orang
Baca juga: Bupati Banyumas: 17 santri sembuh dari COVID-19
"Dari sekitar 1.400 santri yang positif, lebih dari 900 santri yang sembuh, sisanya satu santri meninggal dunia," kata Zainut di kantornya, Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan jumlah positif COVID-19 di pesantren terbanyak di ponpes area Jawa Timur, diikuti Jawa Tengah dan Jawa Barat. Selebihnya tersebar rata di tujuh provinsi lainnya.
Total, kata dia, ada 27 pondok pesantren yang menjadi kluster COVID-19 di 10 provinsi. Hal itu memprihatinkan dan Kemenag akan berupaya menanggulangi itu serta menekan penularan virus corona jenis baru di lingkungan pesantren.
Baca juga: Puluhan santri Bintan terpapar COVID-19 dievakuasi ke Gedung LPMP
Baca juga: Wali Kota Batu perintahkan dinkes lakukan pelacakan di Ponpes Al Izzah
Terkait peringatan Hari Santri tahun 2020 di masa pandemi COVID-19, Zainut mengatakan Kemenag mendorong agar pelaksanaannya tidak mengumpulkan tatap muka massa dalam jumlah besar.
Menurut dia, segala kegiatan Hari Santri tahun ini didorong agar diselenggarakan secara virtual nontatap muka.
"Terkait potensi kerumunan kegiatan Hari Santri ini, dipastikan peringatan disesuaikan dengan kondisi pandemi lewat virtual. Kegiatan lomba, seminar dilakukan virtual untuk menjaga kesehatan santri dan para pengasuh ponpes," katanya.
Baca juga: Jumlah santri positif COVID-19 di Purwanegara Banyumas capai 328 orang
Baca juga: Bupati Banyumas: 17 santri sembuh dari COVID-19
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: