Jacinda Arden akui pernah mencoba ganja "pada waktu dahulu"
30 September 2020 20:34 WIB
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mendemonstrasikan bagaimana ia membuat improvisasi pada masker pelindung saat pertemuan dengan pemimpin kesehatan masyarakat setempat, Dave Letele, melalui video, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Selandia Baru, dalam sebuah gambar yang diambil video bulan Agustus 2020. (ANTARA FOTO/Facebook/Jacinda Ardern/Handout via REUTERS/hp/cfo)
Wellington (ANTARA) - Jacinda Ardern, kandidat perdana menteri petahana Selandia Baru, mengaku dirinya pernah mencoba ganja "pada waktu yang sudah lama sekali" ketika ditanya dalam sebuah sesi debat kandidat secara langsung pada Rabu.
Ardern diproyeksikan menang untuk periode kedua atas keberhasilan penanganan wabah COVID-19 di Selandia Baru. Namun rakyat Selandia Baru juga menyerukan dua isu lain, yakni legalisasi ganja dan eutanasia, pembunuhan secara sengaja orang yang mengalami sakit berat.
"Ya, saya pernah, sudah lama sekali," kata Ardern, menjawab pertanyaan moderator debat yang menanyakan apakah dia pernah mencoba ganja.
Namun Ardern menyebut hanya akan mengungkapkan apakah ia mendukung referendum legalisasi ganja setelah pemilihan umum 17 Oktober nanti.
"Saya membuat keputusan yang jelas bahwa saya ingin publik Selandia Baru untuk memutuskan hal ini dan saya ingin hal ini tidak menjadi politis," kata pemimpin Partai Buruh tersebut.
Sementara itu dalam acara yang sama, Pemimpin Partai Nasional Judith Collins, kandidat lawan Ardern, menyebut dirinya tidak pernah menggunakan ganja dan menyatakan akan menolak legalisasi ganja.
Sumber: Reuters
Baca juga: Selandia Baru cabut semua pembatasan COVID-19, kecuali di Auckland
Baca juga: Selandia Baru di ambang legalisasi ganja
Baca juga: Partai oposisi Selandia Baru tunjuk pimpinan dua bulan sebelum pemilu
Ardern diproyeksikan menang untuk periode kedua atas keberhasilan penanganan wabah COVID-19 di Selandia Baru. Namun rakyat Selandia Baru juga menyerukan dua isu lain, yakni legalisasi ganja dan eutanasia, pembunuhan secara sengaja orang yang mengalami sakit berat.
"Ya, saya pernah, sudah lama sekali," kata Ardern, menjawab pertanyaan moderator debat yang menanyakan apakah dia pernah mencoba ganja.
Namun Ardern menyebut hanya akan mengungkapkan apakah ia mendukung referendum legalisasi ganja setelah pemilihan umum 17 Oktober nanti.
"Saya membuat keputusan yang jelas bahwa saya ingin publik Selandia Baru untuk memutuskan hal ini dan saya ingin hal ini tidak menjadi politis," kata pemimpin Partai Buruh tersebut.
Sementara itu dalam acara yang sama, Pemimpin Partai Nasional Judith Collins, kandidat lawan Ardern, menyebut dirinya tidak pernah menggunakan ganja dan menyatakan akan menolak legalisasi ganja.
Sumber: Reuters
Baca juga: Selandia Baru cabut semua pembatasan COVID-19, kecuali di Auckland
Baca juga: Selandia Baru di ambang legalisasi ganja
Baca juga: Partai oposisi Selandia Baru tunjuk pimpinan dua bulan sebelum pemilu
Penerjemah: Suwanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020
Tags: