Padang (ANTARA News) - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumbar, Asnawi Bahar menilai konflik pedagang Pasarraya yang belum menemukan solusi akan memperburuk perekonomian Kota Padang pascagempa.

"Hitungan senderhananya, kehilangan uang berputar di Pasarraya Padang, diperkirakan mencapai Rp3 miliar/hari," kata Ketua Kadin Sumbar, Asnawi Bahar, di Padang, Sabtu.

Ia menjelaskan, rata-rata pendapatan pedagang kecil saja di Pasarraya Rp100 ribu/hari dan jumlah mereka ada sekitar 3.000 orang, baik formal maupun tidak formal.

Belum lagi, tambahnya, kini toko-toko yang berada di Jalan Pasar Baru dan Permindo sudah banyak yang tutup karena sepi pembeli. Jelas tak sanggup bagi pedagang beroperasi kalau pembeli sepi, jangan mendapatkan untung, biaya untuk tenaga kerjanya saja tak cukup.

"Kalau toko buka, tentu pekerjanya tetap dibayar. Makanya sudah banyak yang tutup," ungkapnya dan menambahkan, kondisi ini, tentu akan memperburuk pergerakan perekonomian Padang ke depan.

Selain itu, penyerapan poduksi makanan tak lagi berjalan lancar, dampaknya terjadi pengurangan tenaga kerja. Juga terjadi peralihan ke bagian pasar Pondok, karena pasar Sumpek dan pedagang kecil di Pasarraya kian ditinggalkan konsumen.

Menurut Asnawi, dampak yang ditimbulkan akibat konflik Pasarraya Padang, bukan saja di segi ekonomi semata tetapi kerugian di sisi mental pedagang.

Kalangan pedagang kecil tak lagi bersemangat dalam berusaha, bahkan menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah kota.

Jika, sudah terjadi krisis kepercayaan terhadap pemerintah dari masyarakat, tentu akan sulit memulihkannya karena tidak mudah.

"Kondisi ini terjadi membuktikan fungsi pemerintah tidak jalan secara maksimal. Karena krisis kepercayaan apapun yang diperbuat Pemkot Padang, ke depan akan selalu kecurigaan masyarakat," ujarnya.

Terkait, pemerintah kota tidak mampu menjawab dengan tepat apa yang diinginkan masyarakatnya sehingga dalam pencarian solusi berujung konflik yang semestinya tak harus terjadi.

"Kadin khawatirnya bukan karena adanya konflik pedadang dengan Pemkot Padang, tapi kian terpukulnya pedagang kecil yang akan ikut mempengaruhi perekonomian dalam jangka panjang. Padahal, UKM tulang punggung perekonomian yang telah teruji," katanya. (SA/K004)