Makassar (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan menyiagakan 3.320 personel dari berbagai satuan dan fungsi untuk ditempatkan di bawah kendali operasi (BKO) demi pengamanan ekstra selama pemilihan kepala daerah serentak yang dianggap rawan.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo di Makassar, Rabu, mengatakan 3.320 anggota yang disiagakan itu siap diterjunkan jika dalam tahapan pelaksanaan pilkada serentak cukup mendesak

"Yang pastinya setiap daerah yang menggelar Pilkada itu sudah ada simulasi penanganannya oleh anggota Polres di masing-masing daerah. Tetapi jika dibutuhkan tenaga tambahan, maka ada 3.320 yang siap di BKO," ujarnya.

Adapun anggota yang disiagakan yakni dari Satuan Brimob Polda Sulsel sebanyak 822 personel, Direktorat Samapta (Ditsamapta) 756 orang personel, dan 1.642 personel lainnya dari gabungan satuan serta fungsi di Polda Sulsel.

Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan dari seluruh personel yang terlibat akan dibagi menjadi tiga bagian sesuai dengan kerawanan daerah yang akan melaksanakan Pilkada.

Baca juga: KPU Makassar batasi sumbangan kampanye maksimal Rp95,6 miliar

"Kita berharapnya pilkada di masa pandemi COVID-19 ini berjalan lancar, aman, jujur dan adil. Kita juga harapkan tidak ada klaster baru untuk penularan COVID-19 ini," katanya.

Ia menjelaskan, penyiagaan personel ini sesuai dengan Surat Telegram Kapolri tentang Operasi Mantap Praja 2020 dalam menyukseskan pengamanan Pilkada Serentak 2020.

Surat Telegram Nomor : STR/387/VI/OPS.1.3./2020 tanggal 30 Juni 2020 tentang Rencana Dimulainya Operasi Mantap Praja 2020 secara serentak terhitung mulai tanggal 3 September 2020.

Baca juga: Gubernur Nurdin kukuhkan tujuh penjabat sementara bupati

"Memasuki bulan September 2020, tahapan Pilkada Serentak mulai dilakukan. Sesuai dengan tahapan lanjutan, tanggal 4 September 2020 merupakan tahap pendaftaran calon. Tentunya dalam hal ini, Polri khususnya Polda Sulsel dan Polres jajaran sudah menyiapkan diri demi sukses dan lancarnya pengamanan Pilkada Serentak 2020 yang dilaksanakan di 12 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan," katanya.

Dia menuturkan sejak 1 September 2020, Polda Sulsel dan Polres jajaran telah melaksanakan Latihan Pra Operasi Mantap Praja 2020.

Mengingat pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 akan sedikit berbeda dari biasanya karena digelar di tengah pandemi COVID-19, seluruh jajaran Polri terkhusus Polda Sulsel selalu siap menghadapi situasi apapun dalam menyukseskan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020.

Baca juga: Pilkada Kabupaten Gowa dan Soppeng diikuti calon tunggal

Kabid Humas merinci standar pengerahan kekuatan pengamanan dalam Pilkada Serentak 2020 yakni tahap pendaftaran paslon minimal penugasan sepertiga kekuatan operasi.

Tahap penetapan, pengundian nomor urut dan deklarasi minimal penugasan sepertiga kekuatan operasi, tahap kampanye minimal penugasan seperdua kekuatan operasi dan tahap masa tenang minimal penugasan seperlima kekuatan operasi.

Kemudian tahap pemungutan suara minimal penugasan dua pertiga kekuatan operasi, tahap penghitungan suara minimal penugasan sepernam kekuatan operasi, tahap penetapan calon terpilih minimal penugasan sepertiga kekuatan operasi, tahap pengajuan PHPU minimal penugasan sepernam kekuatan operasi dan tahap pelantikan minimal penugasan sepertiga kekuatan operasi.

Kabid Humas menambahkan seluruh kekuatan yang dilibatkan dalam tiap tahapan akan disesuaikan dengan tingkat kerawanan dan kebutuhan dari masing-masing wilayah.