London (ANTARA) - Indonesia mendorong kerja sama di bidang Industri 4.0 dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan Organisasi PBB untuk Pembangunan Industri (UNIDO).

Hal itu disampaikan Duta Besar RI untuk PBB di Wina, Dr. Darmansjah Djumala, dalam pertemuan Komite Program dan Anggaran UNIDO ke-36 di Wina, Austria, yang berlangsung dari tanggal 29 hingga 30 September.

Dalam pernyataannya pada pertemuan Komite Program dan Anggaran UNIDO itu Dubes Darmansjah Djumala menyampaikan pentingnya fokus kerja sama di dua bidang tersebut.

“Indonesia meminta agar fokus kerja sama dalam country programIndonesia dengan UNIDO selanjutnya adalah percepatan industri 4.0 untuk lima sektor industri prioritas Indonesia,” kata Dubes Djumala.

Baca juga: UNIDO tawarkan bantuan digitalisasi UMKM Indonesia

Terkait sektor UMKM, sebelumnya Indonesia dengan UNIDO telah memiliki kerja sama di bidang perikanan. Melalui proyek SMART-FISH (Sustainable Market Access through Responsible Trading of Fish) yang didanai pemerintah Swiss, UNIDO membantu UMKM perikanan Indonesia untuk memiliki standar internasional ekspor.

Dengan standar internasional tersebut, diharapkan ekspor produk-produk perikanan dari para pengusaha UMKM Indonesia dapat meningkat.

Dubes Djumala juga menyampaikan Indonesia dapat memahami situasi sulit disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan berdampak pada implementasi proyek-proyek UNIDO.

Baca juga: KKP-UNIDO selenggarakan pelatihan budidaya ikan tingkatkan kualitas

Kerja sama dan komitmen internasional sangat diperlukan dalam rangka mengatasi pandemi tersebut. Indonesia berharap proyek UNIDO yang terhenti karena pandemi dapat segera dilanjutkan setelah situasi memungkinkan.

Pertemuan Komite Program dan Anggaran merupakan salah satu dari tiga pertemuan penting UNIDO yang dilangsungkan setiap tahun. Indonesia merupakan salah satu dari 27 negara anggota UNIDO yang menjadi anggota Komite untuk periode 2019-2021.