Ia mengatakan untuk anggota Kodam IX/Udayana yang terpapar COVID-19 sebagian besar sudah sembuh. Ada sembilan orang yang masih dalam perawatan dari total seluruhnya yang terpapar sebanyak 109 orang.
Baca juga: Kasad beri arahan RSPAD terus gelar donor plasma konvalesen lanjutan
Baca juga: PMI: 200 pasien telah jalani terapi plasma konvalesen
"Dalam menghadapi kasus ini saya membuat dua front. Pertama front depan, yakni di masyarakat. Tugas kami bersama institusi lainnya, dan komponen masyarakat berupaya bagaimana caranya melaksanakan tiga M, menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan. Kami secara masif turun ke masyarakat melakukan sosialisasi," ucapnya.
Selanjutnya, melakukan front belakang, yaitu di tempat-tempat karantina dan isolasi di rumah sakit. "Hari ini kita melaksanakan donor konvalesen ini untuk membantu rumah sakit yang di front belakang ini yang kini sedang menangani sekitar 1.500 pasien terpapar COVID-19," jelas Pangdam.
Menurutnya, potensi pendonor di Bali cukup banyak, sekitar 400 pendonor. Namun, dalam prosesnya menemui kendala berupa cara untuk mengajak pendonor ini untuk sadar dan mau untuk datang mendonorkan plasmanya.
Untuk menghadapi persoalan ini jajaran Kodam IX/Udayana, utamanya para Babinsa melakukan pendekatan terhadap calon pendonor. Kata Pangdam, dari 400 calon pendonor sudah diperiksa 109 orang dan memenuhi syarat hanya 37 orang yang mendonorkan plasmanya hari ini.
Serangkaian dengan HUT TNI ke-75, maka Kodam IX/Udayana membuka ruang untuk melakukan donor plasma konvalesen. Sehingga untuk memperluas dan memperbanyak keterlibatan masyarakat, maka donor plasma konvalesen dilakukan di setiap kabupaten.
Hal ini bertujuan agar mempermudah masyarakat atau pendonor di setiap daerah tidak jauh-jauh datang ke Denpasar untuk donor. "Dalam waktu dekat kami gelar di Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Buleleng. Diharapkan masyarakat yang ada di sekitar kedua kabupaten itu bisa berpartisipasi di sana," katanya.*