Jenewa (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa mengungkapkan bahwa satu juta kematian COVID-19 menjadi "tonggak sejarah yang sangat menyedihkan", setelah banyak orang meninggal di tengah situasi sangat sulit dan terisolasi.

Kondisi itu semakin memilukan tatkala keluarga korban tak dapat menyampaikan kata perpisahan.

Jumlah resmi kematian COVID-19 di seluruh dunia melampaui angka satu juta pada Selasa, menurut hitungan Reuters.

Angka tersebut menjadi statistik suram terkait pandemi yang telah melumpuhkan ekonomi global, membuat sistem kesehatan kewalahan dan mengubah cara hidup masyarakat.

"Begitu banyak orang yang tak sedikit kehilangan kerabat dan tidak memiliki kesempatan untuk mengucapkan perpisahan. Banyak orang yang meninggal sendirian. Ini adalah kematian yang sangat sulit dan terisolasi," kata juru bicara WHO, Margaret Harris saat konferensi pers di Jenewa. "Satu hal positif dari virus ini adalah dapat ditekan dan bukan flu."

Sumber: Reuters

Baca juga: WHO: Kematian global COVID-19 mungkin lebih kecil dari yang sebenarnya

Baca juga: Pakar China: 70 persen warga dunia akan terdampak COVID

Baca juga: WHO: Pemulihan global bisa lebih cepat jika vaksin corona merata


Satgas COVID-19: kasus kematian di Indonesia lampaui dunia